Ujung Jabung Tambah 200 Hektare Lagi

Penulis: Rian Aidilfi Afriandi
Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan wartawan Tribun Rian Aidilfi Afriandi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Proyek pembangungan Pelabuhan Ujung Jabung direncanakan menjadi pelabuhan utama pada 2020. Hal tersebut dikatakan Kasub Infrasutruktur Bapedda Provinsi Jambi, Alfian.

Lahan yang sudah dibebaskan untuk pembangunan tersebut sekitar 101 hektare. "Untuk 2016 kita akan bebaskan 200 hektare lagi," ujar Alfian kepada Tribun, Rabu (4/11). Ia mengatakan, lahan yang dibebaskan tersebut merupakan lahan masyarakat dan proses pembebasan lahan diikuti sesuai aturan pengadaan tanah.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Supriyono mengatakan, Pelabuhan Ujung Jabung merupakan proyek negara dengan APBN sebesar Rp 80 miliar. "Saat ini sudah 100 hektare lahan masyarakat yang kita bebaskan untuk pembangunan Ujung Jabung dan sekarang baru peletakan batu pertama," ucap Supriyono.

Direncanakan, pelabuhan tersebut akan menjadi terbesar yang langsung mengakses ke Singapura. "Itu akan dijadikan pelabuhan internasional," ujarnya.

Ia melanjutkan, jalan menuju Pelabuhan Ujung Jabung akan dijadikan jalan negara dan strategi nasional, yakni jalan dari Batanghari II, Pesona Lima hingga arah ke Muara Sabak menjadi jalan negara. Dan dari Sabak ke Rantau Rasau, Berbak hingga ke Ujung Jabung sekitar 86 kilometer akan menjadi jalan strategi nasional.

"Yang baru diselesaikan sekarang ini baru batas Rantau Rasau (jalan provinsi). Program ini sampai 2025 dan sekarang berguyur dan tahap land clearing (pembersihan)," lanjutnya.

Untuk 2016 mendatang, Ia mengatakan perkiraan pencapaian pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung sekitar 20 persen. "Selain baru peletakan batu pertama, kita juga berfokus pada pembebasan lahan untuk 2016," imbuhnya.

Terkait pembangunan rel kereta api dan jalan tol trans Sumatera, Supriyanto mengatakan, pembangunan tersebut belum masuk program nasional pada 2016, karena masih perencanaan. (adi)

Berita Terkini