Laporan Wartawan Tribun Jambi, Bandot Arywono
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - 11 orang warga Orang Rimba dari tiga kelompok Orang Rimba di bagian timur Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) yang berada di Kabupaten Sarolangun dan Batanghari meninggal dalam waktu dua bulan. Kematian beruntun ini diduga akibat mereka kekurangan pasokan makanan dan air.
Kabar kematian beruntun 11 Orang Rimba ini bakal diselidiki oleh pihak Kementerian Sosial Republik Indonesia. Pihak Kemensos Selasa kemarin rencananya sudah tiba di Jambi, dan Kamis bakal langsung ke lokasi. Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi Hayat Yahya membenarkan rencana turunnya pihak Kemensos ini.
"Hari ini dari Kemensos akan ke Jambi, kemungkinan besoknya langsung akan ke sana," ucap Hayat, Selasa siang. Dia menambahkan terkait pemberitaan kematian beruntun Orang Rimba TNBD ini pihaknya juga telah dipanggil Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ridham Priskap. "Pak Sekda tadi juga sudah manggil," ucapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosnakertrans Provinsi Jambi, Sarifudin, ketika dihubungi, Rabu, mengatakan Kementerian Sosial bakal langsung turun ke Jambi untuk menindaklanjuti kematian 11 orang rimba yang diduga kekurangan makanan yang temuan KKI WARSI.
Dari pihak Kemensos menurutnya Dr. Laude Taupik, Kasubdit Kerjasama Kelembagaan Evaluasi dan Pelaporan Kemensos RI akan terlebih dahulu berdiskusi dengan Pemprov Jambi dan dinas serta lembaga terkait, setelah itu Perwakilan Kementerian mengunjungi lokasi pemukiman orang rimba.
"Misi mereka melakukan investigasi informasi pemberitaan 11 warga suku anak dalam yang meninggal akibat kurang asupan pangan dan air bersih yang dirilis WARSI," kata Sarifudin.