TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kepala Bulog Divre Jambi Alwiumri angkat bicara soal ditemukannya gudang beras oplosan di gudang milik Alek PD Sejahtera, yang berada di jalan Gunung Semeru RT 24 Kelurahan Payo Selincah Kecamatan Jambi Timur. Alwi bilang itu bukan merupakan jatah raskin. Beras tersebut menurutnyaberas premium yang diperbolehkan diperjualbelikan untuk umum.
Kepada wartawan Alwi mengakui memang beras-beras yang ditemukan dalam kemasan yang berlabel Bulog memang diambil dari Bulog Jambi, hanya saja Dia membantah bahwa beras tersebut beras sortiran dari Bulog yang kualitas buruk sebagai bahan untuk dioplos dengan beras lain. "Itu bukan raskin, beras itu jenisnya beras premium yang memang didatangkan dan dijual untuk umum," kata Alwi, Selasa (27/1).
Beras-beras tersebut menurutnya ex Vietnam yang memang bebas diperjualbelikan. "Itu beras komersil, didatangkan khusus untuk komersil dan Operasi Pasar, beras memang diperdagangkan secara bebas dan legal, di seluruh Indonesia," kata Alwi.
Seperti diberitakan, temuan beras oplosan yang berada di Jalan Gunung Sumeru Kelurahan Payo Selincah merupakan hasil sidak dari Komisi III DPRD Kota Jambi.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi Sony Zainul yang ditemukan di lokasi mengatakan, temuan ini berdasarkan hasil laporan dari warga, karena beberapa rumah di belakang gudang terendam banjir akibat luapan air limbah dari gudang beras itu.
Setelah ditelusuri, ternyata di dalam gudang itu tersimpan banyak beras "usang" dan menurut warga beras itu dicuci dan dibersihkan kemudian dimasukkan kedalam kemasan baru dengan merk lain.
"Kami terkejut, kok banyak beras usang yang sudah berkutu. Nah rupanya beras yang usang ini diolah kemudian dibersihkan lalu dijual kepada masyarakat," ujar Sony Zainul, Senin (26/1).
Meski ada dugaan beras yang didatangkan dari Bulog itu dioplos dengan beras yang kualitas yang buruk dan dikemas lagi menjadi beras bermerek, Alwi mengaku tidak mengetahui hal tersebut, namun menurutnya tidak ada larangan untuk mengoplos beras, hanya saja menurutnya pengoplos harus jujur dan mesti dicantumkan jenis beras tersebut. "Kita tidak diberikan aturan pasti untuk pencampuran beras, belum ada peraturan yang tidak memperbolehkan untuk pencampuran beras," sebutnya.
Diakui Alwi Bulog memang memasok beras ke PD Sejahtera pada Desember 2014 lalu, menurut Alwi jumlahnya yakni 200 ton dari sebanyak 2.072 ton yang didatangkan Bulog untuk pasokan di seluruth Provinsi Jambi. "Desember 2014 kemarin, memang jumlahnya agak banyak dari biasanya. Kalau biasanya secara bertahap tapi ini karena harus segera terjual kita memang pasok lebih banyak," katanya.