"Kemudian kita meminta pengendali KA untuk memanggil masinis, tetapi tidak direspon. Di stasiun Bekasi kita coba berhentikan dengan membeli lampu kuning merah, artinya harus berhenti, tetapi kereta tidak mau berhenti malah meminta langsung," jelasnya.
Kemudian pukul 09.08 WIB, Pusat Kendali (PK) Timur Daop I mendapatkan kontak dari masinis KA Gajayana Lebaran dengan suara pelan seperti dalam tekanan. "Dia memohon Kereta Api dilangsungkan sampai Stasiun Gambir," katanya.
09.10 WIB, KA Gajayana Lebaran dicoba diberhentikan kembali di Stasiun Jatinegara, namun gagal. "Kemudian masinis mengarahkan kereta ke Stasiun Senen, karena dianggap kemanan di Senen lebih siap," katanya.
09.12 WIB kondektur KA Ganjayana Lebaran menerima telepon dari pegawai Purwokero agar kereta masuk stasiun pasar Senen dan melakukan penarikan rem darurat dari dalam rangkaiaan. "Lalu Pusat Kendali meminta kepada teknisi kereta agar melakukan pengereman darurat," ucapnya.
Pukul 09.35 WIB, KA Gajayana Lebaran masuk jalur 4 dengan ditarik rem darurat yang dilakukan teknisi Kereta. "Kemudian setelah berhenti petugas keamanan kereta dan aparat Brimob yang sudah siaga di jalur 4 menangkap pelakunya," katanya.
Dua orang diamankan dalam kejadian ini. "Satu buah senpi dan satu buah sangkur ditemukan di bawah kereta. Satu pelaku dibawa ke Polda Metro Jaya saat ini," katanya.
Pengakuan masinis, selama di dalam kereta dirinya mendapatkan tekanan dengan sangkur yang menempel di dadanya. "Ada bekas luka memar di dada masinis Kereta Api Gajayana Lebaran serta luka gores di tangan masinis," ungkap Sugeng.(*)