“Dalam hitungan di atas kertas diduga potensi arus laut di wilayah perairan Indonesia menyimpan potensi energi listrik hingga 6000 MW”, kata Erwandi.
Dia melanjutkan wilayah perairan Indonesia, terutama selat-selat yang menghadap Lautan Hindia dan Samudera Pasifik ternyata memiliki arus laut yang kuat. Dengan itu menyimpan potensi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membangkitkan energi listrik dari sumber energi yang terbarukan.
Dia mencontohkan, di wilayah NTB dan NTT misalnya, berdasarkan hasil riset yang dikembangkan BPPT dari 10 Selat yang ada di wilayah perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa dihasilkan energi listrik hingga 3000 MW.
Menurut Erwandi, penyebab terjadinya arus laut bisa karena adanya pasang surut yang diakibatklan oleh interaksi bumi, bulan, dan matahari. Selain itu bisa juga disebabkan oleh Arus Geostropik karena gaya Coriolis akibat rotasi bumi serta perbedaan salinity, suhu, dan density.
Di Indonesia, terjadinya arus laut lebih dominan diakibatkan oleh pasang surut. Aliran arus laut (karena pasang surut) atau arus sungai menyimpan energi hidro-kinetik yang dapat dikonversi menjadi daya listrik. Besarnya daya listrik bergantung pada densitas fluida, penampang aliran, dan kecepatan alirannya.
Sepuluh Selat di wilayah perairan NTB dan NTT yang diperkirakan memiliki arus laut cukup kuat adalah Selat Alas, Selat Sape, Selat Linta, Selat Molo, Selat Flores, Selat Boleng, Selat Lamakera, Selat Pantar dan Selat Alor. Bila dari 1 Selat tadi dapat dipanen energi sebesar 300 MW dengan dengan asumsi jumlah turbin 100 buah masing-masing sebesar 3 MW (turbine farm), maka bisa dihasilkan energi listrik hingga 3000 MW.
Padahal di Indonesia masih cukup banyak Selat yang belum dapat terdeteksi potensin arus lautya, demikian juga dengan sungai yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut.
Untuk itu, BPPT telah mencoba untuk terus melakukan pemetaan secara digital potensi energi arus laut di Indonesia. Pemetaan secara digital ini bertujuan untuk memberikan prediksi awal daerah-daerah yang potensial energi arus lautnya sebelum dilakukan pengukuran secara langsung.
Secara teknologi, pihak BPPT telah melakukan ujicoba prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) pada tahun 2009 sebesar 2 kW dan tahun 2011 sebesar 10 kW di Selat Flores NTT.
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional Dr. Muchtasor, menyatakan bahwa dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) ditargetkan pada tahun 2050 nanti, energi yang dihasilkan dari lautan bisa mencapai 6000 MW.
Untuk mewujudkan rencana ini, dibutuhkan adanya sinergi dari berbagai pihak. kegiatan pemetaan potensi, pemilihan teknologi, hingga komersialisasi dan regulasi baik itu pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha dan badan-badan riset yang ada.
Potensi Arus Laut Indonesia Simpan Listrik 6 Ribu MW
Editor: Nani Rachmaini
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger
JAKARTA, TRIBUNJAMBI.COM - Wilayah perairan Indonesia menyimpan potensi energi listrik hingga 6000 MW. Hal ini dikemukan Dr. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT pada Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah NTT dan NTB, dirilis Kementerian ESDM, Rabu (27/4/2011).