Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Dwi Hartono si Flamboyan asal Rimbo Bujang Tebo Diduga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Inilah sosok Dwi Hartono, pengusaha asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang menjadi otak pembunuhan kepala cabang BRI di Jakarta

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
istimewa
OTAK PEMBUNUHAN - Potret Dwi Hartono, pengusaha asal Rimbo Bujang, Tebo, Jambi menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan kepala cabang bank BUMN di Jakarta. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Empat orang yang diduga menjadi otak penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (MIP, 37), berhasil diamankan oleh Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Ketiga tersangka berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8) malam. Sementara itu, seorang tersangka lainnya berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8) sore.

Salah satu tersangka, DH, diketahui bernama Dwi Hartono, seorang pengusaha sekaligus motivator asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

Dengan penangkapan ini, jumlah pelaku yang berhasil diamankan polisi menjadi delapan orang.

Rekaman CCTV yang diterima Tribunnews memperlihatkan korban mengenakan kemeja cokelat saat berada di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Saat hendak masuk ke mobilnya, korban tiba-tiba disergap oleh sekelompok orang tak dikenal.

Ia dipaksa masuk ke mobil para pelaku, kemudian dibawa pergi.

Tidak lama kemudian, korban ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Jenazahnya tergeletak telungkup dengan pakaian bagian atas tersingkap.

Empat Tersangka Utama, Delapan Terlibat

Polisi menegaskan empat otak di balik penculikan dan pembunuhan MIP telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Benar empat orang otak penculikan telah diamankan dan telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Senin (25/8/2025).

Keempat tersangka kini menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui peran masing-masing serta menggali motif dan kronologi peristiwa kejahatan tersebut.

Secara total, delapan orang sudah ditangkap dalam kasus ini. Sebelum empat tersangka ditangkap di Solo dan PIK, polisi lebih dulu meringkus empat pelaku lainnya.

Tiga orang ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III No 42, Jakarta Pusat, sementara satu pelaku lainnya diamankan setelah tiba di Bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Para tersangka terdiri dari eksekutor di lapangan maupun aktor intelektual.

Mereka diyakini merupakan pelaku utama dalam penculikan sekaligus pembunuhan MIP.

Hasil Autopsi

Tim forensik RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri Kramat Jati telah melakukan autopsi terhadap jenazah MIP, Kamis (22/8) pukul 14.30 WIB, setelah mendapat persetujuan keluarga.

Karumkit Polri Kramat Jati, Brigjen Prima Heru Yulihartono, menjelaskan jenazah diterima sehari sebelumnya, Kamis (21/8) pukul 12.48 WIB, berdasarkan surat penitipan dari Polsek Serang Baru.

Saat diserahkan, korban masih mengenakan batik cokelat dan celana panjang cokelat muda.

"Ditemukan tanda kekerasan luka-luka pada bagian luar dan dalam tubuh korban akibat benda tumpul di bagian dada dan leher," ujarnya.

Tim juga mengambil sampel untuk pemeriksaan DNA serta toksikologi. Autopsi selesai pada pukul 19.00 WIB.

Brigjen Prima menambahkan, hasil lengkap baru akan diserahkan setelah seluruh uji penunjang selesai.

Kasus ini sebelumnya sudah dilaporkan pihak keluarga ke Polres Metro Jakarta Timur dan kini ditangani oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Istri Pelaku Terima Rp 8 Juta

Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, Jakarta Pusat, Sella, mengungkapkan bahwa istri salah satu pelaku sempat menerima uang Rp 8 juta dari suaminya sebelum penangkapan.

"Iya, katanya debt collector. Terakhir saja dia dapat uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella, Minggu (24/8/2025).

“Iya. 'Mana uangnya yang 8 juta?', katanya begitu kata polisi pas gerebek. Dia (istrinya) cerita nih,” tambahnya.

Rizal, suami Sella, menegaskan istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.

“Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya nggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ujarnya.

Sella menceritakan, polisi menggerebek rumah berwarna merah jambu di Jalan Johar Baru III itu dua kali, sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.

Pada kedatangan pertama, ia belum tahu ada penangkapan. Tiga pelaku langsung ditangkap. Baru setelah polisi datang kembali sore harinya, ia diminta ikut menyaksikan prosesnya.

Dalam kesempatan itu, Sella berbincang dengan istri pelaku yang mengaku panik dan kebingungan. Handphone serta uang Rp 8 juta miliknya disita polisi.

Diketahui, rumah yang ditempati para pelaku sebelumnya dalam status sengketa. Awalnya hanya dihuni tiga pria, namun lama-kelamaan bertambah hingga lima orang.

Siapa Dwi Hartono

DITANGKAP - Dwi Hartomo, pengusaha asal Tebo, Provinsi Jambi, yang diduga jadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Jakarta Pusat.
DITANGKAP - Dwi Hartomo, pengusaha asal Tebo, Provinsi Jambi, yang diduga jadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Jakarta Pusat. (TRIBUN JAMBI/ISTIMEWA)

Dwi Hartono, pengusaha asal Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang kini jadi tersangka kasus pembunuhan MIP, dikenal cukup populer di daerah asalnya.

Tribun Jambi pernah mewawancarainya pada 2021. Dalam kesempatan itu, ia bercerita tentang kebangkrutan yang dialaminya pada 2012 hingga menanggung utang miliaran rupiah.

"Sembilan tahun yang lalu saya tak punya apa-apa. Tidak punya rumah, mobil bahkan usaha," katanya, waktu itu.

Ia mengaku harus berusaha keras untuk bangkit dan membayar utang-utang.

Meski pernah mendapat modal dari orang tua, hal itu justru membuatnya terlena.

Ia sempat membuka berbagai usaha kecil seperti warteg, penyetan, hingga rental PlayStation 2, namun semuanya gagal.

Menurutnya, semangat dan niat lebih penting daripada modal.

Ia bahkan sempat menggarap proyek reklamasi dengan keuntungan kecil namun berlipat saat dihitung dalam jumlah besar. "1 juta kubik kali 2, dua miliar," ujarnya.

Pria ini juga sering berbagi motivasi soal pentingnya belajar dan memilih lingkungan pergaulan.

Baginya, keberhasilan seseorang sangat dipengaruhi komunitas tempat ia berada.

Pada 2021, Dwi menyebut sedang menunggu pembangunan helipad di depan rumah orang tuanya di Rimbo Bujang, yang rencananya akan digunakan untuk berbagi pengalaman terbang bersama warga sekitar.

Namun kini, Dwi justru mendekam di tahanan Polda Metro Jaya, terjerat kasus penculikan dan pembunuhan.

Sosok Dwi Hartono kini menjadi perhatian publik setelah diamankan Polda Metro Jaya karena diduga sebagai dalang pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta.

Ia merupakan salah satu dari empat tersangka penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN itu.

Bagi masyarakat Jambi, khususnya di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, nama Dwi Hartono bukanlah figur asing.

Ia dikenal sebagai pribadi yang sukses dan sempat menjadi kebanggaan di kampung halamannya.

Sebelumnya, Dwi Hartono dikenal sebagai pengusaha muda yang cukup berhasil mengembangkan bisnisnya di Pulau Jawa.

Ia bahkan kerap menghadirkan artis papan atas dalam berbagai acara besar di Rimbo Bujang.

Pada satu kesempatan, ia pernah mengundang Via Valen untuk memeriahkan acara khitanan anaknya, serta Wika Salim dalam reuni SMP 13 Rimbo Bujang.

Ia juga pernah menghadirkan Ustad Zaky Mirza guna mengisi tausiah untuk masyarakat setempat.

Selain dikenal sebagai pribadi flamboyan dengan gaya hidup mewah—mulai dari mobil mewah, pakaian branded, hingga disebut pernah menggunakan helikopter untuk bepergian—Dwi Hartono juga memiliki citra dermawan.

Ia sering mengadakan program pembagian bingkisan untuk warga sekitar.

Tak hanya itu, ia juga aktif sebagai motivator bisnis melalui kanal YouTube Klan Hartono yang telah mengumpulkan lebih dari 169 ribu pengikut.

Sebelum penangkapannya terkait kasus pembunuhan, Dwi Hartono bahkan sempat hadir dalam siniar bersama Tribunjambi.com, di mana sejumlah pengakuan mengejutkan ia sampaikan, salah satunya terkait klaim dirinya pernah membeli helikopter.

Sosok di Mata Warga

Dwi Hartono alias DH, pria asal Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, yang ditangkap di Solo diduga menjadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih.

Meski lebih banyak beraktivitas di Pulau Jawa, DH kerap pulang ke kampung halamannya untuk menjenguk orang tuanya di Desa Mekar Kencana, yang sebelumnya bernama Desa Tirta Kencana, Unit 6 Rimbo Bujang.

Kepala Desa Tirta Kencana, Joko, menuturkan bahwa sosok DH dikenal baik oleh warga.

"Mas Dwi, ini dikenal orang yang dermawan, suka bergaul dan suka melakukan kegiatan sosial," ungkapnya, Senin (25/8/2025) malam.

Ia menjelaskan, meskipun berdomisili di Jakarta, Dwi Hartono sesekali pulang ke rumah orang tuanya di Unit Tindak 6 Jalan Sapat, Desa Tirta Kencana.

Bahkan, selama Joko menjabat sebagai kepala desa, DH sudah dua kali mengundang artis ibu kota untuk menghibur masyarakat Rimbo Bujang.

"Setiap kali ngundang artis, mas Dwi selalu koordinasi dengan saya, kemarin beliau ngundang Via Valen," ujarnya.

Kades Joko mengaku terkejut ketika mendengar kabar bahwa DH diduga sebagai otak pembunuhan Kepala Cabang BRI.

"Selaku orang yang pernah kenal, saya kaget, dak menyangka, setau kami dia baik, cuma soal kehidupan dia di Jakarta saya dak tau," katanya.

Sebagai informasi, Desa Tirta Kencana kini telah dimekarkan. Saat ini, wilayah tempat orang tua DH tinggal dikenal dengan nama Desa Mekar Kencana.

"Dulu satu desa, sekarang sudah dimekarkan, sekarang dijabat PJ Kades," tambahnya.

 

Baca juga: Mereka tak Boleh Ganggu Proyek PLTA Kerinci usai Teken Surat demi Bebaskan Tujuh Warga

Baca juga: Lirih Anak Lima Tahun usai Dapati Ibu Hilang Nyawa di Tangan Ayah: Nek, Mamakku Dibunuh

Baca juga: Pilu Lansia 80 Tahun Hidup Sendiri di Gubuk Reyot tanpa Pernah Dapat Bansos

Baca juga: Anjing Liar Gigit 11 Warga Dua Malam Beruntun hingga Ada yang Hilang Jari

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved