3 Aktivis Sumut Jalan Kaki Cari Keadilan

Siapa Sebenarnya Kompol DK, Bikin 3 Aktivis Jalan Kaki Sumut-Jakarta Temui Kapolri, Sampai Jambi

Kini, Kaca Alonso bersama Rudi Bakti dan Rian, melakukan aksi jalan kaki dari Sumut ke Jakarta untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto, Kapolri

|
Penulis: Rifani Halim | Editor: asto s
Tribun Jambi/Rifani Halim/Tribun Medan
SAMPAI JAMBI - Tiga lelaki asal Sumatera Utara, Kaca Alonso, Rudi Bakti dan Rian, melakukan aksi jalan kaki dari Sumut ke Jakarta untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto, Kapolri, serta anggota DPR RI. Mereka akan melaporkan soal Kompol DK. Saat ini perjalanan mereka sampai Jambi, Jumat (22/8/2025. 

Bukan hanya melawan, Rahmadi juga disebut memprovokasi warga hingga akhirnya warga melempari mobil Polisi hingga kacanya pecah.

Setelah berhasil mengamankan Rahmadi, Polisi membawanya ke mobil pribadinya dan disini ditemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 10 gram.

Rahmadi mengaku sabu-sabu didapat dari Amri alias Nunung, yang kini masih dicari.

Namun demikian, Polisi menyebut Rahmadi juga berperan sebagai bandar narkoba.

"Ketiga pelaku tersebut telah kita amankan ke Polda Sumut, dari hasil pengungkapan tersebut Polda Sumut bisa mengungkap 60 gram narkotika jenis sabu dari tiga tersangka yang mengarah kepada target BD besar atas nama A alias N, mohon doanya supaya bisa ditangkap. Ramadi ini juga termasuk BD karena kita temukan barang 10 gram di bangkunya."

Belakangan, seusai Rahmadi ditangkap ia melalui kuasa hukumnya melaporkan personel Polisi Kompol DK ke Bid Propam Polda Sumut.

Kompol DK dituding menangkap tidak sesuai prosedur dan diduga melakukan penganiayaan.

Mengenai laporan Rahmadi, masih diproses Bid Propam apakah ada pelanggaran atau tidak.

Yudhi menyebut, tuduhan penganiayaan yang mungkin memang terjadi ada beberapa faktor diantaranya personel kelelahan dan terpancing emosi karena warga terprovokasi hingga merusak mobil.

"Ada mekanisme. Silakan melaporkan. Hasil pemeriksaan dari Bid Propam, apabila ada tidak kesesuaian SOP akan ditindak tegas,"ungkapnya.

"Mungkin sudah berapa malam gak tidur, terprovokasi dan mungkin diduga terjadi (penganiayaan) cuma nanti ada proses, mekanisme," katanya.

(tribun jambi/rifani halim/tribun medan/Cr25)

Baca juga: Breaking News - Jalan Panjang 3 Aktivis Sumut Menuju Jakarta Cari Keadilan

Baca juga: Jalan Kaki 20 Hari, Aktivis Sumut Tidur di Masjid Hingga Bangun Tenda

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved