Berita Viral

Nasib Siswi Anggota Paskibraka Ditemukan Tewas, Kakek Tak Terima Cucunya Diduga Akhiri Hidup: Curiga

Seorang anggota Paskibraka inisial EA ditemukan tewas, sang kakek curiga cucunya dibunuh. Ya, kakek siswi itu tak terima cucunya diduga

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Nasib Siswi Anggota Paskibraka Ditemukan Tewas, Kakek Tak Terima Cucunya Diduga Akhiri Hidup: Curiga 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang anggota Paskibraka inisial EA ditemukan tewas, sang kakek curiga cucunya dibunuh.

Ya, kakek siswi itu tak terima cucunya diduga akhiri hidup.

Diketahui siswi tersebut kelas 2 SMA warga Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Kematian siswi tersebut masih menyisakan tanda tanya. 

Remaja yang dikenal berprestasi ini ditemukan tewas mengenaskan, di rumahnya, pada Sabtu (9/8/2025) lalu.

Ada seutas tali saat kejadian.

Baca juga: Sosok AKP Raden Bimo Komandan Rompi Paskibraka HUT ke-80 RI, Rupanya Baru Diangkat Jadi Kapolsek

Baca juga: Deretan Program Prabowo yang Bikin Gaji PNS Tidak Naik, Bahkan CPNS 2026 Juga Tidak Ada Rencana

Baca juga: Sosok Kolonel Amril Hairuman, Komandan Upacara HUT ke 80 RI Bukan Orang Biasa, Dia Anggota Kopassus

Awalnya, keluarga mengikhlaskan kepergian EA, yang merupakan seorang paskibraka. 

Namun, sejumlah kejanggalan membuat keluarga merelakan korban untuk dilakukan autopsi guna mencari kebenaran.

Pada Jumat (15/8/2025) sore, jenazah korban dibawa ke Ruang Jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, Kotawaringin untuk menjalani autopsi. 

Berdasarkan pantauan, jenazah tiba sekitar pukul 17.00 WIB menggunakan mobil ambulans.

Ayah korban, Hepri membenarkan pelaksanaan autopsi tersebut. 

Ia mengaku sudah menunggu di rumah sakit sejak pukul 15.00 WIB.

“Iya, hari ini di autopsi (jenazah),” ujarnya kepada TribunKalteng.com, Jumat (15/8/2025).

Sebelum proses autopsi, makam korban telah dibongkar pada pagi harinya. 

Langkah ini dilakukan atas permintaan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.

“Sesuai permintaan pihak kepolisian. Dengan berat hati kami lakukan pembongkaran makam tadi pagi, dan saat ini jenazah sudah di ruang autopsi," bebernya. 

Hepri mengungkapkan, semasa hidupnya EA dikenal sebagai siswi berprestasi. 

Belakangan, korban juga aktif di kegiatan sekolah dan terpilih menjadi anggota Paskibraka.

"Harapannya kami bisa mendapatkan petunjuk dan menemukan kebenaran di balik kematian anak kami,” ucapnya.

Tolak EA Akhiri Hidup

Sebagian besar keluarga memang sudah mencoba menerima musibah tersebut dengan lapang dada pasca dilakukan penjelasan secara medis hasil autopsi awal. 

Namun, kakek korban berinisial KS menyatakan tidak terima jika cucunya dikatakan meninggal akibat bunuh diri. 

Menurutnya, ada banyak hal janggal dari kondisi jenazah EA.

“Yang jelas saya pribadi tidak terima. Saya pernah melihat sendiri empat orang meninggal gantung diri. Semuanya lidahnya keluar, tergigit, bahkan sampai keluar kotoran. Tapi pada cucu saya, kondisinya berbeda. Itu membuat saya curiga,” tegas KS, Sabtu (16/8/2025).

KS berharap pihak kepolisian bekerja maksimal dalam mengungkap kebenaran di balik kematian cucunya. 

“Kami meminta polisi menyelidiki kasus ini sampai benar-benar terang. Jangan sampai ada hal yang ditutup-tutupi,” ujarnya.

Sebelumnya, pihak keluarga sempat mengikhlaskan kepergian EA. 

Namun setelah muncul dugaan kejanggalan, keluarga kemudian sepakat dilakukan autopsi. 

Langkah ini ditempuh untuk memastikan penyebab pasti kematian remaja yang dikenal disiplin dan berprestasi itu.

Pada Jumat (15/8/2025) sore, jenazah EA dibawa menggunakan mobil ambulans ke Ruang Jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Proses autopsi dilakukan oleh tim forensik dengan pendampingan pihak kepolisian.

Polres Seruyan memastikan pihaknya masih menunggu hasil resmi autopsi. 

Hasil tersebut diperkirakan baru akan keluar dalam kurun waktu satu hingga dua minggu ke depan. 

Polisi menyebut, hasil autopsi akan menjadi dasar langkah hukum selanjutnya. 

Penjelasan Kasat

Proses autopsi terhadap jenazah siswi kelas 2 SMA berinisial EA, warga Desa Tumbang Manjul, Kecamatan Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan, dilakukan di Ruang Jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, pada Jumat (15/8/2025) sore.

Pantauan TribunKalteng.com, jenazah tiba di rumah sakit sekitar pukul 17.00 dan selesai di autopsi pada pukul 20.15 WIB. 

Sejumlah anggota keluarga dan aparat kepolisian ikut mengawal jalannya proses tersebut.

Kasat Reskrim Polres Seruyan, AKP Rahmad Tuah mengatakan, pihaknya mendampingi pelaksanaan autopsi atau eksumasi terhadap korban. 

“Hari ini kami melakukan pendampingan otopsi terhadap saudari berinisial E yang diduga sementara kematiannya karena gantung diri,” ujar AKP Rahmad Tuah, Jumat (15/8/2025). 

Meski begitu, ia menegaskan bahwa hasil autopsi bukan ranahnya untuk disampaikan ke publik. 

“Kalau hasil autopsi, saya tidak berwenang menjelaskan karena itu adalah kewenangan dokter forensik," katanya. 

Catatan: Artikel ini dibuat bukan untuk menginspirasi Anda yang sedang berpikir untuk mengakhiri kehidupan. 

Bagi Anda yang merasa kesepian dan memiliki permasalahan mental, jangan menunda untuk meminta pertolongan profesional. 

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. 

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved