Nasib Pengantin Pria Pulang Tanpa Mempelai Wanita, Rupanya Jadi Korban Penipuan

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pengantin pria di Himachal Pradesh, India, harus menelan pil pahit ketika pesta pernikahan yang dijanjikan ternyata tidak pernah ada. 

Momen yang seharusnya menjadi hari bahagia itu justru berakhir dengan laporan polisi.

Dilansir India Today, insiden ini mencuat pada Rabu (13/8/2025).

Pengantin pria, yang berangkat bersama keluarga dan rombongan dari Desa Nari, mengaku diarahkan oleh calon istrinya untuk menuju Desa Singa.

Di sanalah, kata sang mempelai wanita, pesta pernikahan akan digelar.

Namun, begitu tiba di lokasi, warga Desa Singa justru kebingungan. Tak satu pun yang mengetahui adanya hajatan pernikahan, apalagi mengenal sosok calon mempelai wanita.

Baca juga: Tak Malu Bupati Sudewo Ogah Mundur dari Jabatannya, Padahal Didesak Warganya: Ada Mekanismenya

Baca juga: Heboh Masuk Surga Bertarif dari Ajaran Agama Dimpimpin Ummi Cinta, Banyak Istri Melawan Suami

Seorang tetua desa bahkan menegaskan, tidak ada keluarga atau perempuan dengan ciri yang disebutkan.

Mendengar itu, pengantin pria sontak terkejut. Ia pun menunjukkan foto calon istrinya, namun warga tetap mengaku tidak mengenalnya.

Kondisi makin janggal ketika salah satu kerabat pengantin pria — yang bertindak sebagai perantara perjodohan — tiba-tiba pergi dengan alasan mencari mempelai wanita.

Menurut pengantin pria, ia dan calon istrinya hanya berkomunikasi lewat telepon selama sepekan sebelum hari H.

Semua urusan pesta diserahkan kepada sang perantara dan calon pengantin wanita.

Uniknya, wanita itu meminta agar mereka bertemu pertama kali langsung di acara pernikahan, sebagai “kejutan”.

Ketegangan membuat tetua desa menghubungi polisi. Saat dihubungi aparat, perantara tersebut mengaku menemukan mempelai wanita, namun sang wanita disebut sedang kritis karena menenggak racun dan dibawa ke rumah sakit.

Alasan itu tak lantas dipercaya warga, sebab di desa tersebut memang tak ada acara pernikahan.

Akhirnya, keluarga pengantin pria mendatangi perantara itu dan membawanya kembali ke Desa Singa.

Perdebatan sengit pun terjadi hingga polisi terpaksa membawa rombongan mempelai pria ke kantor untuk meredakan suasana.

Setelah musyawarah panjang, rombongan memutuskan pulang tanpa mempelai wanita.

Namun, pengantin pria tetap melapor ke kepolisian, menuntut calon istrinya dan sang perantara diproses hukum serta mengembalikan semua biaya yang sudah dikeluarkan untuk acara pernikahan yang batal itu.