Berita Jambi
BMKG Prediksi Hujan dengan Intensitas Sedang Hingga Lebat di Jambi, Masyarakat Tetap Harus Waspada
BMKG memperkirakan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi pada sepekan kedepan, Rabu (13/8/2025).
Penulis: Khusnul Khotimah | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi pada sepekan kedepan, Rabu (13/8/2025).
Hujan dengan intensitas lebih dari 20 mm per hari diperkirakan akan terjadi di beberapa daerah, yang berisiko menyebabkan genangan air, penurunan jarak pandang, serta bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Menurut Prakirawan Cuaca BMKG, Luckita Theresia, wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan lebat antara lain:
Baca juga: Gempa Hari Ini Rabu 13 Agustus 2025 Guncang Jawa Barat, BMKG: Terasa di Tasikmalaya dan Cianjur
- Rabu, 13 Agustus 2025 : Kerinci, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Kota Jambi, Kota Sungai Penuh.
- Kamis, 14 Agustus 2025 : Kerinci, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Kota Jambi, Kota Sungai Penuh.
- Jumat, 15 Agustus 2025 : Kerinci, Merangin, Sarolangun, Bungo.
- Sabtu, 16 Agustus 2025 : Kerinci, Merangin, Sarolangun, Bungo.
- Minggu, 17 Agustus 2025 : Kerinci, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Bungo.
- Senin, 18 Agustus 2025 : Kerinci, Merangin, Sarolangun, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Bungo, Kota Sungai Penuh.
- Selasa, 19 Agustus 2025 : Nihil.
Luckita Theresia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, karena hujan lebat dapat menyebabkan genangan air, penurunan jarak pandang, serta potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
"Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap cuaca yang cepat berubah, terutama pada wilayah yang berpotensi hujan dengan intensitas tinggi," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Luckita juga menjelaskan tentang fenomena hujan es yang baru-baru ini terjadi di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat.
Ia menyebutkan bahwa hujan es ini memiliki proses terbentuk yang mirip dengan hujan pada umumnya, namun dengan perbedaan pada suhu permukaan yang lebih dingin.
"Hujan es terjadi akibat kondensasi uap air yang membentuk kristal es dalam awan cumulonimbus. Karena suhu permukaan yang lebih dingin, es tersebut tidak sempat mencair sebelum mencapai bumi," jelas Luckita Theresia.
Fenomena ini, lanjutnya, dapat terjadi karena adanya modifikasi cuaca yang dilakukan dengan penyemaian garam untuk mempercepat pembentukan awan konvektif, yang pada akhirnya membentuk awan cumulonimbus penyebab hujan es.
"Penyemaian garam berfungsi untuk mempercepat pembentukan awan besar yang mengarah pada terbentuknya hujan es," tambah Luckita.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.