Ayah Kandung Paksa Anak Minum Air Kloset karena Cemburu dan Ibu tak Angkat Telepon

Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni, menyebut bahwa pasangan ini tinggal di wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

“(Video) yang dibagikan pelaku ini, tidak lain orang tuanya, dia juga di salah satu tempat dia disuruh minum air cucian kaki di salah satu tempat ibadah,” ujar Kuseni pada Senin (4/8/2025).

Wakapolres Demak, Kompol Hendrie Suryo Liquisasono, menegaskan bahwa motif penganiayaan berasal dari kemarahan pelaku karena panggilannya ke LS tidak dibalas.

"Saat itulah tersangka menghubungi istri berkali-kali tidak direspon, di tepi jalan raya tersangka memvideokan memukul anak lantas dikirimkan ke WhatsApp istri," jelasnya.

ENC juga mengirim pesan ancaman agar LS segera mengangkat telepon.

"Tersangka mengambil air dari dalam kloset WC, dengan gelas lalu memaksa anaknya sambil divideokan dan dikirimkan kepada istrinya sambil mengancam," tambahnya.

LS kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi dengan bukti-bukti rekaman penganiayaan.

"Setelah kami periksakan tidak ada gangguan kejiwaan," imbuh AKP Kuseni.

Korban Dapat Pendampingan

Korban langsung mendapat penanganan medis dan pemeriksaan psikologis setelah kejadian tersebut.

“Benar, kami dari pihak kepolisian membenarkan adanya dugaan kekerasan terhadap anak yang terjadi pada tanggal 22 Juli 2025 sekitar pukul 21.00 WIB,” lanjut Kuseni, dikutip dari TribunJateng.com.

Dalam perkara ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti termasuk rekaman video dan gelas yang digunakan untuk mengambil air kloset.

ENC terancam dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara atau denda hingga Rp72 juta.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pria di Demak Tega Aniaya Anak Kandung dan Merekamnya, Dilakukan Tiap Kali Cemburu ke Istri