Berita Viral

TRAGIS Nasib Siswi SD saat Jalan Sehat di Rumdis Bupati, Nyawa Yasinta Melayang, Ambulans Tak Ada

Acara jalan sehat yang seharusnya menjadi ajang kebersamaan dan kegembiraan, mendadak berubah menjadi tragedi memilukan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Acara jalan sehat yang seharusnya menjadi ajang kebersamaan dan kegembiraan, mendadak berubah menjadi tragedi memilukan di depan rumah dinas Bupati Bangkalan.  Yasinta Dwi Amira (11), seorang siswi kelas V SDN Demangan 1, meregang nyawa setelah tertimpa dahan pohon trembesi. 

Hingga berita ini diturunkan, Ketua Dekopinda Bangkalan, Ishak Sudibyo, memilih bungkam dan tidak memberikan tanggapan saat dihubungi.

Tragedi Yasinta di Bangkalan bukan kali pertama insiden serupa menyoroti minimnya kesiapsiagaan medis dalam keadaan darurat di Indonesia. 

Hanya sebulan sebelumnya, pada Selasa (10/6/2025), kisah pilu juga datang dari Brebes, Jawa Tengah.

Seorang imam masjid bernama Ruswad, warga Dukuh Siramin, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, mengalami kecelakaan serius dan dilarikan ke Rumah Sakit Amanah Mahmudah (RSAM) Sitanggal, Brebes. 

Kondisi Ruswad yang kritis membuat pihak RSAM memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit lain dengan fasilitas yang lebih memadai.

Namun, alih-alih menggunakan ambulans, Ruswad justru dirujuk menggunakan mobil pikap! Keluarga korban sempat memohon bantuan ambulans, bahkan menawarkan uang bensin. 

Baca juga: Melintas saat Hujan Mobil Dikendarai Polisi di Jambi Tertimpa Pohon Korban Dinas di Polres Tanjabtim

Baca juga: PERINGATAN Bagi Pelaku Judol dan Terorisme: Bulog Pastikan Tak Dapat Bantuan Pangan dan Beras SPHP

Baca juga: KEJAMNYA Ibu Mertua, Maki-maki Menantu Lagi Melahirkan: Biar Kamu Mati, Lahirkan Dulu Anak Itu

Namun, permintaan tersebut ditolak dengan alasan persiapan ambulans akan memakan waktu.

"Pihak keluarga bahkan mau sempat mengasih uang supaya buat beli bensin untuk ambulansnya. Tapi dari pihak rumah sakit juga sampai dengan saat itu enggak mengizinkan," ungkap Hadi Kusuma (40), keponakan korban.

Ruswad akhirnya meninggal dunia di ICU RS Bhakti Asih Brebes keesokan paginya. 

Kasus ini sontak memicu kekecewaan warga dan keluarga, mengingat korban adalah seorang imam masjid yang dihormati.

Direktur RSAM Sitanggal, Muhammad Baihaqi Rahmatika, mengakui kondisi pasien yang sangat kritis dan butuh penanganan segera. 

Dia juga menjelaskan persiapan ambulans memang membutuhkan waktu untuk pemasangan infus dan tabung oksigen. 

Atas insiden ini, Baihaqi menyampaikan permohonan maaf dan berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan RSAM di masa mendatang.

Dua kejadian tragis ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kesiapsiagaan medis, baik dalam acara publik maupun penanganan pasien gawat darurat. 

Nyawa yang melayang karena ketiadaan ambulans atau kelalaian persiapan medis adalah kerugian yang tak terhingga dan harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved