EMBRIO Beku Sejak 1994, Kini Bayi "Tertua" Dunia Lahir di AS: Punya Kakak Biologis Berusia 30 Tahun

TRIBUNJAMBI.COM – Sebuah kisah menakjubkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan keajaiban keluarga baru terungkap di Amerika Serikat. 

Seorang bayi yang dijuluki "tertua" di dunia, Thaddeus Daniel Pierce, akhirnya dilahirkan pada Sabtu (26/7/2025). 

Predikat "tertua" disematkan karena Thaddeus berasal dari embrio yang telah disimpan dalam tangki selama lebih dari 30 tahun, tepatnya sejak tahun 1994.

Kisah dimulai ketika Tim dan Lindsey Pierce, pasangan asal Ohio, mengadopsi embrio tersebut dari ibu biologisnya, Linda Archerd, yang membekukannya sejak 1994. 

Embrio tersebut kemudian dipindahkan ke rahim Lindsey pada November 2024. 

Setelah penantian sembilan bulan, bayi Thaddeus pun lahir akhir pekan lalu.

Hal yang menarik, sang ayah adopsi, Tim Pierce, masih seorang balita ketika embrio Thaddeus dibekukan. 

Lebih mengejutkan lagi, Thaddeus kini memiliki saudari biologis yang saat ini berusia 30 tahun dan bahkan sudah memiliki putri berusia 10 tahun. 

Baca juga: Kisah Nenek Sutiah yang Berusia 107 Tahun, Jemaah Haji Tertua asal Lampung

Baca juga: SENJATA Prajurit yang Gugur 2019 Berhasil Direbut Kembali, 3 KKB Papua Tewas dalam Operasi TNI

Baca juga: PERINGATAN KERAS Bagi Pengibar Bendera One Piece: Bisa Dipidana

Sebuah rentang generasi yang luar biasa dalam satu garis keturunan biologis!

"Ia sangat tenang. Kami takjub memiliki bayi yang berharga ini,” kata Lindsey Pierce kepada MIT Technology Review, yang pertama kali melaporkan kisah ini, seperti dikutip Sky News, Kamis (31/7/2025).

Perjalanan Embrio dari Bayi Tabung Hingga Adopsi

Menurut Technology Review, ibu biologis Thaddeus, Linda Archerd, dan suaminya melakukan perawatan bayi tabung pada 1990-an. 

Mereka menciptakan empat embrio, namun Linda hanya memilih salah satunya untuk dipindahkan. 
Embrio yang dipindahkan itu kini adalah saudari biologis Thaddeus yang berusia 30 tahun.

Tiga embrio lainnya dibekukan dengan harapan suatu hari nanti bisa menjadi bayi lain. 

Namun, keadaan berubah setelah Linda dan suaminya berpisah. 

Ketika Linda mencapai masa menopause, ia memutuskan untuk menilai kembali masa depan embrio yang tersisa.