Berita Jambi
Faktor Keturunan dan Lemah Iman Bisa Picu Gangguan Jiwa, Ini Kata RSJD Jambi
Gangguan jiwa tidak selalu dipicu oleh tekanan ekonomi atau penyalahgunaan narkoba. Di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Jambi
Penulis: Khusnul Khotimah | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Gangguan jiwa tidak selalu dipicu oleh tekanan ekonomi atau penyalahgunaan narkoba.
Di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Jambi, ditemukan pula faktor keturunan dan lemahnya spiritualitas sebagai pemicu, khususnya pada pasien usia produktif.
Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik RSJD Provinsi Jambi, Zakaria, mengungkapkan bahwa mayoritas pasien yang datang berusia antara 20 hingga 40 tahun.
Usia ini seharusnya menjadi masa paling produktif, namun justru banyak yang mengalami krisis.
“Usia produktif itu yang paling banyak terdampak. Biasanya karena tidak kuat menghadapi tekanan hidup atau kurangnya bekal keimanan,” ujar Zakaria, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, tak sedikit pasien yang mengalami gangguan kejiwaan karena kesulitan mengelola tekanan pribadi dan masalah hidup yang datang silih berganti.
Jika ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga, potensi seseorang mengalami kondisi serupa juga meningkat.
“Faktor genetik atau keturunan juga turut memengaruhi. Karena itu penting bagi keluarga untuk memahami dan peka terhadap perubahan perilaku anggota keluarganya. Bila ada tanda-tanda berbeda dari biasanya, segera lakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Zakaria menegaskan bahwa gangguan jiwa bukanlah aib, melainkan kondisi medis yang harus ditangani secara serius dan mendapat dukungan dari lingkungan sekitar.
“Jangan lagi anggap gangguan jiwa sebagai hal yang memalukan. Kalau ditangani dengan benar dan didukung keluarga, pasien bisa kembali hidup produktif,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan aspek religius sebagai salah satu benteng dalam menghadapi tekanan mental.
Menurutnya, nilai-nilai spiritual yang kuat dapat membantu seseorang lebih tahan menghadapi tantangan hidup.
“Agama itu fondasi. Kalau mental terguncang, iman jadi pegangan. Tapi kalau keimanan lemah, seseorang bisa mudah jatuh dalam kondisi gangguan jiwa,” katanya.
Zakaria mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), bukan justru menjauhi atau menjadikan mereka bahan olok-olokan.
“Mari kita bantu mereka pulih. Jika ada tetangga atau teman yang mengalami gangguan jiwa, jangan diskriminatif. Ajak berobat, beri semangat. Dukungan lingkungan sangat berperan dalam proses pemulihan,” ujarnya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen 31 Juli 2025 - Mengakui, Percaya dan Taat
Baca juga: Pasien Rehabilitasi Narkoba di RSJD Jambi Diprediksi Melonjak di 2025
Baca juga: TERBONGKAR Eks Wakapolsek Sering Terima Uang Palsu dari Bos Makassar Lewat Transferan: Aset Banyak
Berkat Gubernur Al Haris, Jambi Raih Pengampuan KJSU dari Kemenkes RI |
![]() |
---|
Sopir Truk Menginap di SPBU demi Dapat Solar di Jambi: Pak Haris, Tolong Bantu Kami |
![]() |
---|
Besok Partai Buruh Jambi Gelar Aksi Damai di Kantor Gubernur, Ini Tuntutannya |
![]() |
---|
Gubernur Al Haris Minta SPPG Gandeng Petani Jambi, Dorong Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Beberapa Rumah di Simpang III Sipin Kota Jambi Gunakan Jaringan Gas, Warga Akui Lebih Hemat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.