Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 29 Juli 2025 - Tinggal dalam Kemah Tuhan

Bacaan ayat: Mazmur 15:1 (TB)  Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Pdt feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam 

Renungan Harian Kristen 30 Juli 2025 - Tinggal dalam Kemah Tuhan

Bacaan ayat: Mazmur 15:1 (TB)  Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Iman Kristen dibangun dengan kerangka berfikir tentang Allah yang menyatakan diri. Allah yang berkarya mengatasi sejarah, berkenan hadir dalam sejarah untuk menyatakan keberadaan-Nya secara konsisten.

Ia hadir dalam kehidupan personal orang-orang yang Ia panggil, menyatakan apa yang menjadi kehendak-Nya dan memberikan janji keselamatqn ketika kehendak-Nya ditaati. 

Ini berarti iman Kristen lahir dalam sebuah relasi personal dan komunal. Iman Kristen langsung bersentuhan dengan budaya, bahasa dan konteks kehidupan manusia yang ada pada masanya.

Dibingkai dalam istilah dalam konteks sebuah bahasa untuk menandai kehadiran-Nya secara nyata, agar menjadi pengalaman hidup yang konkret.

Terkadang begitu masuk akal untuk dipahami, namun tidak jarang pernyataan-Nya melampaui akal, sehingga memerlukan waktu dalam sejarah untuk masuk akal dan dipahami oleh manusia. 

Kemah Pertemuan menjadi salah satu tanda nyata kehadiran dan pimpinan-Nya.

Meskipun bagi kita hari ini sulit paham, namun berabad-abad silam, Kemah Pertemuan pernah dipakai-Nya selama 40 tahun perjalanan di padang gurun dari Mesir menuju tanah perjanjian yaitu Kanaan.

Kemah Pertemuan menjadi fokus orang percaya kala itu bahwa Allah hadir untuk memimpin dan memelihara. 

Hanya orang-orang tertentu yang memenuhi standar kekudusan diijinkan mendekat kepada kemah tersebut.

Nampaknya, beberapa abad berikutnya, kemah tersebut masih menjadi penanda kehadiran-Nya.

 Kali ini dalam bentuk syair yang menyebut tentang orang-orang yang bisa hidup berkenan kepada-Nya, ialah orang-orang yang memenuhi kriteria standar hidup tertentu.

Itu sebabnya syair tersebut berawal pada sebuah pertanyaan: "siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?" 

Ada syarat yang harus dipenuhi agar berkenan kepada Tuhan.

Beberapa diantaranya ialah orang yang hidup dalam integritas dan kejujuran, bertindak adil dan benar dalam segala hal, jujur, tulus, tidak munafik, menjaga perkataan dari gosip yang memalukan, memperlakukan orang lain dengan hormat dan baik, tidak menghina sesama, tidak merendahkan orang lain, peduli kepada yang membutuhkan, hidup dalam hormat dan takut akan Tuhan, dapat diandalkan, berkomitmen bahkan meskipun rugi, tidak memanfaatkan orang lain untuk keuntungan diri dan selalu berpegang pada kebenaran Tuhan.

Bukankah ini kehidupan yang telah dipulihkan dalam Yesus Kristus? 

Bersyukur bahwa penebusan dalam Yesus telah memungkinkan kita orang percaya untuk paham apa yang Allah kehendaki.

Hidup yang telah dikuduskan adalah hidup dekat dengan kemah Tuhan. Teruslah dekat dengan Tuhan, maka hidup akan menjadi berkualitas seperti yang Tuhan kehendaki. Amin.

    Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved