Wawancara Eksklusif
Pohon Karet Tumbang untuk Cabai, Ketika Program Nasional Bertabrakan dengan Nasib Petani di Jambi
Pemerintah Desa Petaling Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, mulai melakukan pengosongan lahan desa
Penulis: Syrillus Krisdianto | Editor: Nurlailis
Bahkan mendatangi sekaligus bersilaturahmi, untuk memberi tahu hal tersebut.
Mereka sudah memberi tahu rencana pengosongan lahan menggunakan alat berat seminggu sebelum eksekusi.
Alat berat tersebut tidak menghabiskan pohon karet dan kelapa sawit, melainkan hanya merobohkannya.
Hal tersebut supaya mempermudah eksekusi lahan, karena akar pohon memperlama eksekusi lahan.
Namun, karena lambannya Suratno mengeksekusi lahan, sehingga terjadi kesalahpahaman.
Hal itu disebabkan kurangnya armada dan pekerja dari pihak Suratno untuk menggarap pengosongan lahan.
Sementara alat sudah disewa perhari, sehingga harus bergerak cepat untuk pengosongan lahan, supaya hemat biaya.
Setelah berdialog, maka Suratno diberi waktu sebulan untuk mengosongkan lahan tersebut, terhitung dari tanggal 20 Juli.
Apakah Lahan Itu Akan Digunakan Untuk Program Lain?
Selain program ketahanan pangan nasional, Desa Petaling Jaya juga disurati dari pihak kepolisian, khususnya Polda Jambi.
Surat itu berisi program penanaman jagung pakan ternak dan sudah ada pertemuan mengenai hal tersebut.
Pertemuan tersebut dihadiri Beberapa Kepala Desa, Inspektorat, dan Polda Jambi.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati masing-masing satu desa menanam tanaman tersebut di lahan satu hektare.
Selain itu, lahan tersebut akan dihibahkan untuk pembangunan Komando Rayon Militer (Koramil) Sungai Gelam.
Hal tersebut diketahui perangkat desa dan masyarakat, supaya meningkatkan keamanan dan ketertiban di kawasan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.