Renungan Harian Kristen 17 Juli 2025 - Rela untuk Meletakkan Beban

Renungan Harian Kristen 17 Juli 2025 - Rela untuk Meletakkan Beban

Bacaan ayat: Matius 11:28 (TB)  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Oleh Pdt Feri Nugroho

"Ach, cuma 1 kg. Tidak berat!", seru seorang anak ketika guru kelasnya meminta salah satu murid membantunya bereksperimen.

Satu menit berlalu dan semua aman. Lima menit berlalu, mulai terlihat sang anak gelisah. Lima belas menit berlalu dan mulai terlihat kepayahan. Dua puluh menit lewat dan ia menyerah. 

Sang guru tersenyum. "Beban, meskipun ringan, jika diangkat dalam waktu yang lama, pasti akan terasa berat. Bukan karena beratnya bertambah, namun karena tanganmu lelah."

Tidak bisa dihindari bahwa hidup itu akan diwarnai dengan beban. Jangan pernah meremehkan beban sekecil apapun, sebab ketika terakumulasi akan menjadi meningkat beratnya. Lagipula menjalani kehidupan itu bisa sangat melelahkan.

Apalagi jika harus menanggung beban yang sepuluh tahun silam belum beranjak dari pundak. Berbagai trauma, sakit hati, kemarahan, kebencian, luka hati dan berbagai-bagai kepahitan, dapat menjadi beban bertumpuk yang terbawa kemanapun seseorang melangkah pergi. 

Sang Firman yang menjadi manusia paham kondisi demikian. Itu sebabnya Ia memberikan sebuah tawaran, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."

Sebuah tawaran yang ditujukan kepada semua orang. Tawaran bantuan agar kehidupan menjadi lebih ringan saat melangkah. 

Dia telah menanggung beban terberat kehidupan yaitu hukuman  dosa, ketika Ia tergantung pada salib. Itu artinya tidak ada beban yang tidak dapat Ia tanggung.

Semua telah terselesaikan ketika Ia berkata, "Sudah selesai!".

Yang perlu kita lakukan ialah datang kepada-Nya dan percaya. Segala keletihan dan beban kehidupan, serahkan kepada-Nya dan Ia telah merampungkannya. 

Letakkan semua beban hidup dibawah salib maka kehidupan akan menjadi lebih menggembirakan. 

Terkadang hanya perlu percaya. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Seringan atau seberat apapun kesusahan hari ini, selesaikan saat matahari terbenam.

 Esok ada kesusahannya sendiri. Jadilah orang yang rela untuk meletakkan beban. Tidak segala hal menjadi tanggung jawab kita.

Ada bagian milik orang lain. Bahkan ada bagian milik Tuhan. Lakukan apa yang menjadi bagian kita. Itu cukup. Amin

    Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang