Berita Kota Jambi
Operasi Patuh di Simpang Pulai Jambi, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli di Pasar
Pasar Simpang Pulai Kota Jambi yang berada di dekat Unit Laka Lantas Polresta Jambi sepi dari pembeli karena operasi patuh yang digelar kepolisian.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pasar Simpang Pulai Kota Jambi yang berada di dekat Unit Laka Lantas Polresta Jambi sepi dari pembeli karena operasi patuh yang digelar kepolisian, Kamis (17/7/2025).
Sepinya Pasar Simpang Pulai ini diakui salah satu pedagang sayuran yang berdagang sejak pagi hingga siang ini.
Fatih salah satu pedagang mengatakan, akibat adanya razia di depan unit Laka Lantas Polresta Jambi yang bersebelahan dengan pasar membuat para pembeli takut masuk ke pasar.
Baca juga: Operasi Patuh Siginjai 2025, Polresta Jambi Sebut Jika Temukan Anggota Nakal Silahkan Lapor
Hal itu karena para pembeli didominasi oleh masyarakat dari kalangan bawah dengan kendaraan yang tidak lengkap.
“Ya hari ini sepi karena pembeli takut masuk pasar, dari pagi tadi lah. Karena pembeli ni dari kalangan menengah kebawah jadi motornya juga kadang tidak lengkap,” kata Fatih saat ditemui di pasar Simpang Pulai.
Dia menyebut, bahkan sejumlah dagangan miliknya sampai 50 persen penurunan pembelian, seperti tomat, brokoli dan lainnya.
“Banyak dak gerak ini sayur, ada yang beli tapi jauh nian dibandingkan kemarin,” sebut Fatih.
Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polresta Jambi terus menggelar Operasi Patuh Siginjai 2025 yang kini telah memasuki hari ketiga di Simpang Pulai, tepat di depan Unit Laka Lantas Polresta Jambi.
Baca juga: Operasi Patuh di Tanjabbar Jambi Dinilai Tak Transparan, Plang Razia Tak Terpasang
Kasat Lantas Polresta Jambi, AKP Hadi mengatakan, sejumlah pelanggaran yang dominan ditemukan di lapangan antara lain tidak menggunakan helm, berboncengan motor lebih dari dua.
“Masih banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas, seperti tidak pakai helm, dan beberapa kendaraan menggunakan knalpot tidak sesuai standar,” ujar AKP Hadi.
Lanjutnya, saat ini sudah mulai timbul kesadaran masyarakat tentang tertib lalu lintas. Sebab telah dilakukan operasi patuh tiga hari.
Selain itu, AKP Hadi menegaskan bahwa pelaksanaan tilang masyarakat jangan sampai salah persepsi, dalam pelaksanaan tilang memang ada denda tilang tetapi langsung dibayarkan masyarakat ke Kas negara.
“Denda tilang itu langsung dibayarkan masyarakat melalui Diva yang disetorkan kas negara,” katanya.
Dia menghimbau kepada masyarakat bila menemukan oknum anggota yang nakal atau pungli silahkan melaporkan.
“Jika ada anggota-anggota kita yang melakukan pungli bisa melaporkan ke kami sebagai Kasat lantas,” tutupnya.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.