Berita Viral

MELAWAN ROY SURYO Cs di Kasus Ijazah Jokowi, TPUA Serahkan Bukti Baru 

Polemik keabsahan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian memanas dan memasuki babak baru yang sarat ketegangan.  

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Polemik keabsahan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian memanas dan memasuki babak baru yang sarat ketegangan.   

"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu, pemakzulan," kata Jokowi di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025). 

Ia merasa ada upaya sistematis untuk menurunkan reputasinya dan mengaburkan prestasi yang telah ia capai selama dua periode memimpin.  

"Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik untuk men-downgrade," terangnya. 

Meski demikian, Jokowi mengaku tidak terlalu khawatir.  

"Buat saya biasa-biasa saja. Termasuk itu (pemakzulan). Isu ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres saya kira ada agenda besar politik," jelasnya.  

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jambi Senin Sore 15 Juli 2025, Hujan di Merangin, Tebo

Dia pun meminta masyarakat untuk mengikuti proses hukum yang sedang berjalan dan melihat hasilnya di pengadilan nanti.


Kubu Roy Suryo Tidak Gentar 

Di sisi lain, Roy Suryo bersama Rismon Sianipar tetap meyakini ijazah Jokowi dari UGM adalah palsu.  

Mereka sudah memaparkan analisis teknis, termasuk metode error level analysis (ELA) dan perbandingan logo serta foto ijazah Jokowi dengan ijazah lain, saat gelar perkara khusus di Bareskrim Polri pada Rabu (9/7/2025). 

Roy Suryo berharap temuan mereka dapat mengubah hasil penyelidikan Bareskrim yang menyebut ijazah tersebut asli.  

"Insyaallah, kita hanya bisa berharap. Kita manusia, manusia itu kan tidak mungkin sempurna, jadi kita hanya berdoa dengan bantuan media semuanya. Moga-moga apa yang saya persembahkan untuk TPUA... bisa diterima dan bisa mengubah apa yang kemarin terjadi," kata Roy. 

Rismon Sianipar menegaskan bahwa pihaknya "tidak gentar sama sekali" menghadapi naiknya status kasus ke penyidikan, karena mereka mengklaim memiliki basis ilmiah dan fakta di lapangan yang kuat.  

"Kami berbasis ilmiah dan berbasis sains dan fakta-fakta di lapangan," ujarnya. 

Rismon bahkan mengklaim bahwa saat gelar perkara khusus, tidak ada bantahan sama sekali dari pihak Bareskrim maupun Dirtipidum terkait data-data dan analisa ilmiah yang mereka sajikan.  

"Jadi ya kami tidak gentar sama sekali. Kami akan melanjutkan perjuangan ini, karena kami tidak ingin ke depan, seorang presiden memiliki latar belakang pendidikan yang diragukan oleh publik," tegas Rismon Sianipar.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved