Berita Internasional

Gencatan Senjata Buntu, Warga Gaza Terus Jadi Korban Serangan Israel

Dilaporkan 59 warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan pada Sabtu (12/7/2025).

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Capture Kompas TV
SERANG GAZA: Warga Gaza Palestina evakuasi korban serangan Israel. Dilaporkan 59 warga Palestina tewas akibat tembakan yang dilepaskan pasukan Israel di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan pada Sabtu (12/7/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM -Dilaporkan 59 warga Palestina tewas akibat tembakan yang dilepaskan pasukan Israel di dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan pada Sabtu (12/7/2025).

 Insiden ini menambah panjang daftar korban jiwa sejak konflik meletus kembali.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan bahwa 25 orang dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit lapangan Rafah, sementara enam lainnya meninggal setelah mendapatkan perawatan medis.

 Selain itu, sebanyak 132 warga mengalami luka-luka akibat senjata, sebagian besar luka tembak.

"Sebagian besar pasien ini menderita luka tembak, dan semua individu yang tanggap melaporkan bahwa mereka berusaha mengakses lokasi distribusi makanan," demikian pernyataan ICRC yang dikutip dari Sky News.

 ICRC juga menyebut insiden ini sebagai "gelombang kematian terbesar" yang dialami rumah sakit lapangan Rafah sejak mulai beroperasi pada Mei 2024.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa mereka melepaskan tembakan peringatan terhadap sejumlah orang yang diduga mendekati pasukan IDF di wilayah Rafah. 

Menurut IDF, mereka bertindak karena menganggap adanya potensi ancaman dari jarak ratusan meter dari lokasi distribusi bantuan. Dalam pernyataan resminya, IDF menyebutkan bahwa mereka tidak mengetahui adanya korban dari tindakan tersebut.

Namun, laporan dari pihak medis dan kemanusiaan di Gaza menyebutkan bahwa banyak dari korban adalah warga sipil yang sedang mengantre bantuan makanan dan bukan merupakan bagian dari kelompok bersenjata.

 Kondisi ini menyoroti risiko tinggi yang dihadapi warga Gaza yang bergantung pada bantuan kemanusiaan di tengah blokade dan konflik berkepanjangan.

Sementara itu, proses perundingan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat masih belum mencapai kesepakatan.

 Delegasi Israel dan Hamas berada di Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata 60 hari, namun perbedaan posisi masih menjadi hambatan.

Isu utama dalam perundingan adalah mengenai penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Mengutip Reuters, sumber Palestina menyebut Hamas telah menolak peta penarikan pasukan yang diusulkan oleh Israel.

 Dalam peta tersebut, Israel berencana menarik pasukannya dari sekitar 40 persen wilayah Gaza, termasuk seluruh bagian selatan Rafah dan wilayah di bagian utara serta timur Gaza.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved