Wawancara Eksklusif

Bergetar, Ibunda Cerita Misri Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi, Berharap Bisa Jenguk ke Lombok

Lita juga memaparkan bagaimana dia mendapat surat pemberitahuan dari Polda NTB soal kasus anaknya itu, yang dikirmkan via jasa pengiriman pada 12 Juni

Penulis: tribunjambi | Editor: asto s
TRIBUN JAMBI/SR KRISDIANTO
PODCAST ibu Misri Puspita Sari, Lita Krisna, saat wawancara bersama Jurnalis M Ferry Fadly di Studio Tribun Jambi. 

Setelah tamat sekolah, karena beragam prestasi, dia sempat bekerja di kantor OJK Jambi. Namun karena ayahnya meninggal, Misri memilih merantau ke Jakarta, demi memenuhi kebutuhan keluarga, makanya dia ini tulang punggung keluarga.

Bagaimana komunikasi keluarga selama Misri merantau ke Jakarta? 

Selama di Jakarta, komunikasi saya dengan Misri lancar. Karena setiap hari selalu komunikasi, tepatnya sebelum Misri pergi bekerja dan setelah dia pulang bekerja.

Misri selalu meminta restu dariku, setiap ditawari pekerjaan. Bahkan, selalu curhat kepada saya soal pekerjaan, seperti minta pendapat ambil atau tidak pekerjaan yang ditawari anakku itu.

Termasuk saat mendapat pekerjaan di Lombok, Misri bercerita akan mengambil pekerjaan itu kepadaku, karena kebetulan dia sedang di Bali dan uangnya lumayan untuk biaya sekolah TK serta kuliah adik-adiknya. 

Apakah Misri pernah pulang ke Jambi selama merantau ke Jakarta? 

Selama merantau, biasanya Misri pulang ke Jambi tiga bulan sekali. Pulangnya tidak lama, hanya satu hingga dua hari.

Namun, belakangan ini Misri memang jarang pulang ke Jambi. 

Kepulangan dia ke Jambi terakhir di pertengahan 2024 silam, di bulan Agustus 2024.

Bagaimana keluarga bisa tahu Misri terjerat kasus?

Kami mengetahui kasus yang menjerat Misri dari surat pemanggilan dari Polda NTB di bulan Juni.

Surat itu diantarkan melalui jasa kirim barang, bukan pihak kepolisian. Surat itu diterima tante Misri, Nina. 

Setelah itu, aku ditelepon Misri. Dia curhat via telepon tentang kasus yang menimpanya.

Misri mengabarkanku kalau dia berada di Kalimantan setelah kejadian itu. 

Dalam telepon tersebut, dia menangis atas status tersangka ke dirinya, padahal dia hanya menolong korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved