Berita Viral

GERAK-GERIK Arya Daru Terekam CCTV, Susno Duadji Mulai Cium Kejanggalan: Ada Sidik Jarinya di Lakban

Delapan jam sebelum tewas, Arya Daru sempat tertangkap CCTV masih dalam kondisi hidup di kosannya.

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
GERAK-GERIK Arya Daru Terekam CCTV, Susno Duadji Mulai Cium Kejanggalan: Ada Sidik Jarinya di Lakban 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada gerak-gerik dari Arya Daru diplomat muda Kemenlu sebelum tewas dengan kondisi kepalal dililit lakban di kamar kosnya.

Tak lama pulang ke kosannya di Menteng, Jakarta Pusat, tampak dari CCTV apa saja yang dilakukan Arya Daru pada Senin (7/7/2025).

Bahkan Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji ikut menganalisa rekaman CCTV yang memperlihatkan gelagat Arya Daru sebelum tewas.

Ya, Susno Duadji menangkap tindakan Arya Daru tak biasa sebelum ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Diketahui sebelumnya, Arya Daru ditemukan tewas di kosannya pada Selasa (8/7/2025) sekira pukul 07.40 WIB.

Penemuan jasad Arya Daru itu pertama kali diungkap oleh penjaga kosan bernama Siswanto.

Baca juga: IBUNDA Misri Heran Anaknya Bisa Jadi Tersangka, Sebut Jadi Kambing Hitam: Dia Gak Tahu Sama Sekali

Baca juga: KEINGINAN Terakhir Arya Daru Diplomat Kemenlu Ingin ke Borobudur dengan Keluarga, Kakak Ipar: Sedih

Baca juga: PILU Curhatan Arya Daru Diplomat Kemenlu Tewas Dilakban, Galau Soal Gaji higga LDR dengan Anak Istri

Delapan jam sebelum tewas, Arya Daru sempat tertangkap CCTV masih dalam kondisi hidup.

Dalam rekaman CCTV Daru terlihat baru pulang ke kosan sekira pukul 23.23 Wib pada Senin 7 Juli 2025.

Lalu selang satu menit kemudian, Daru keluar kamar kosan sembari menenteng plastik hitam diduga sampah.

Di momen itu Daru masih mengenakan pakaian lengkap yakni kemeja hitam dikancing dan celana panjang hitam.

Lalu dua menit kemudian, Daru kembali berjalan menuju kamar kosan.

Namun saat hendak ke kamarnya, terlihat ada perbedaan di pakaian Daru.

Tampak Daru membuka semua kancing kemejanya sehingga dadanya terlihat.

Sambil memegangi kemejanya itu, Daru pun masuk ke kamarnya.

Analisa Susno Duadji

Terkait dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan kondisi Daru sebelum tewas, Susno Duadji mengurai analisa tajam.

Puluhan tahun berpengalaman di kepolisian, Susno menjelaskan soal perbedaan kematian wajar dan tidak wajar.

Untuk kasus Daru, Susno mengkategorikannya sebagai tewas tak wajar.

"Dalam kasus meninggalnya seseorang itu ada satu meninggal karena wajar, sakit misalnya karena sudah tua.

GERAK-GERIK Arya Daru Terekam CCTV, Susno Duadji Mulai Cium Kejanggalan: Ada Sidik Jarinya di Lakban
GERAK-GERIK Arya Daru Terekam CCTV, Susno Duadji Mulai Cium Kejanggalan: Ada Sidik Jarinya di Lakban

Kedua meninggal karena tidak wajar. Bisa karena bunuh diri, kecelakaan, atau dibunuh.

Untuk menentukan wajar atau tidak sangat tergantung dari hasil pengolahan TKP," ungkap Susno Duadji dilansir dari tayangan Kompas TV malam edisi Kamis (10/7/2025).

Meski begitu kata Susno, penyidik harus fokus memeriksa banyak hal.

Termasuk sidik jari hingga ponsel milik korban.

"Bagaimana kondisi korban. Ada enggak sidik jari di TKP. Sidik jari yang paling memungkinkan adalah lakban di kepalanya.

Lakban itu hanya sidik jari korban atau ada orang lain.

Ketiga, sidik jari di atas benda-benda atau bisa pintu. HP Korban harus dibuka, dengan siapa dia bicara, dengan siapa dia komunikasi, apa komunikasinya.

Dibuka juga CCTV, tidak cukup dicuplik pada saat pintu didobrak," pungkas Susno Duadji.

Lebih lanjut, Susno pun menyoroti momen saat Daru buang sampah.

Susno meminta agar polisi bisa menganalisa dugaan apakah ada orang lain yang masuk ke kamar Daru saat Daru buang sampah.

Sebab rekaman CCTV tidak merekam tepat di depan kamar Daru.

"Misalnya dia ada membuang sampah, masuk lagi, adakah orang lain yang masuk ke situ sekian jam setelah dia buang sampah? karena waktu membuang sampah dia masih hidup, berjalan masuk," kata Susno.

Lantaran curiga dengan kasus kematian Daru ada kaitannya dengan pembunuhan, Susno meminta penyidik agar jeli.

"Setiap orang yang paling berdekatan dengan korban, sebelum korban meninggal, itu semuanya harus dicurigai.

Walaupun kita tidak boleh memvonis dia pelakunya. Kecurigaan itu bisa dibuktikan dengan hasil penyelidikan," ujar Susno.

"Kemeninggalan seseorang, kalau meninggalnya tidak wajar, karena dibunuh, pasti ada sebabnya.

Bisa karena sebab ekonomi, bisa sebab dendam, bisa sebab karena asmara, persaingan, itu harus diungkap.

Untuk mengungkap itu mulai teman terdekat di kantor, atasannya, teman-teman yang lain, termasuk istrinya karena istri tempatnya menyampaikan suatu keluhan," sambungnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved