Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 9 Juli 2025 - Tampil Tangguh sebagai Utusan

Bacaan ayat: Lukas 10:3 (TB)  Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 9 Juli 2025 - Tampil Tangguh sebagai Utusan

Bacaan ayat: Lukas 10:3 (TB)  Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Sejak awal kemunculannya dalam sejarah, iman Kristen memposisikan setiap orang percaya sebagai utusan untuk membawa Kabar Baik (Injil) untuk ditujukan kepada dunia.

 Itu sebabnya, jemaat mula-mula melakukan tugas tersebut meskipun mengalami pesekusi dan penindasan.

Tersebar untuk keluar dari Yerusalem tidak membuat orang percaya berhenti memberitakan Kabar Baik; sebaliknya di perantauan mereka eksis dan mewartakan Kabar Baik tersebut kepada semakin banyak orang. 

Seiring penataan keberadaan orang percaya sebagai sebuah kelembagaan, pada satu sisi membuat pewartaan Kabar Baik menjadi semakin tertata dengan baik. 

Sayangnya, penataan tersebut berimbas pada pembatasan pada para pelaku pembawa Kabar Baik.

Hanya orang-orang tertentu yang dipersiapkan dan terdidiklah yang difokuskan untuk melakukan tugas pewartaan.

Hal ini didasarkan adanya fakta bahwa ada banyak ajaran sesat yang timbul akibat pemahaman yang tidak benar terhadap iman yang dimiliki. 

Salah paham menjadi faktor utama sehingga merumuskan iman secara pincang: hanya didasarkan pada satu aspek karya penyelamatan Allah semata dan mengabaikan karya utuh penyelamatan Allah dalam sejarah. 

Ketika Yesus menyatakan, "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.", kala itu menjadi pengajaran berharga, mengingat bahwa ada banyak orang yang akan memusuhi karena iman yang mereka miliki.

Oleh para rohaniwan yang ada, mereka akan dinilai sebagai penyesat. Itu sebabnya akan berdampak pada perlakuan yang mereka lakukan: pasti menindas dan berupaya untuk membinasakan.

 Sementara itu, tampil di publik sebagai bagian dari masyarakat dengan iman yang berbeda akan sangat rentan untuk dikucilkan, dibenci dan diabaikan.

Terlintas jelas, bagaimana seekor Domba harus berada di tengah-tengah Srigala, dipastikan domba adalah santapan yang empuk untuk dilahap dan dibinasakan!

Berlaripun rasanya tidak akan sanggup menandingi kecepatan Srigala. 

Untuk itu diperlukan ketangguhan dalam iman agar mampu bertahan. Disinilah pentingnya untuk menemukan dan mengalami perjumpaan pribadi dengan yang dipercaya, sebelum akhirnya dapat merumuskan iman yang dimiliki dalam rumusan pengetahuan untuk diajarkan.

Tidak bisa dihindari bahwa, jika mengandalkan kekuatan sendiri, dipastikan akan gugur ditengah jalan. 

Itu sebabnya perlu intervensi Ilahi untuk bertahan dan menjadi tangguh. Roh Kuduslah yang pada akhirnya menolong sehingga orang-orang percaya dapat tangguh dalam hidup beriman. 

Hingga hari ini tugas sebagai pembawa Kabar Baik masih melekat pada diri setiap orang percaya.

 Itu artinya, iman Kristen bukan lagi melulu tentang hidup yang diselamatkan, melainkan meluas untuk mewartakan kabar keselamatan tersebut kepada lebih banyak orang.

Di era modern ketika sebuah konten dapat menjangkau yang tidak terjangkau akan memungkinkan Kabar Baik tersebar lebih luas dari masa sebelumnya. 

Untuk itu diperlukan pribadi yang tangguh dalam iman agar mampu membawa kabar baik dengan baik di tengah kehidupan dunia yang ganas. Kecerdikan dan ketulusan akan menjadi dua sisi dari satu mata uang: cerdik dalam berstrategi dan tulus dalam menjalani apa yang diajarkan. 

Demikianlah seseorang akan tampil tangguh di tengan kehidupan dunia yang (sebenarnya) rapuh. Amin.

      Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved