Polemik Stockpile Batu Bara Jambi

Warga Aur Kenali Desak Penghentian Proyek PT SAS yang Diprediksi Picu Banjir Besar

Mereka melakukan aksi karena keresahan yang semakin besar terkait dampak yang ditimbulkan, seperti risiko banjir yang semakin besar dan kerusakan ling

Penulis: tribunjambi | Editor: asto s
Tribun Jambi/Khusnul Khotimah
DEMONSTRASI - Warga RT 03, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Kota Baru, memasang spanduk menuntut penyetopan aktivitas proyek stockpile batu abra yang dilakukan PT SAS di wilayah rawa mereka, Minggu (6/7/2025) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Warga RT 03, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Kota Baru, kembali menuntut penyetopan aktivitas proyek stockpile batu abra yang dilakukan PT SAS di wilayah rawa mereka, Minggu (6/7/2025)

Mereka melakukan aksi karena keresahan yang semakin besar terkait dampak yang ditimbulkan, seperti risiko banjir yang semakin besar dan kerusakan lingkungan yang tidak terelakkan.

Koordinator Lapangan Tawaf Ali menyatakan bahwa pihak terkait tidak memberikan tanggapan atas tuntutan ini, warga berencana untuk melanjutkan aksi unjuk rasa, bahkan berencana mendatangi rumah Gubernur Jambi

"Kami siap turun lebih besar lagi jika tidak ada respons. Jika proyek ini diteruskan, kemungkinan kami akan tidur di daerah rawa yang dijadikan lokasi aktivitas PT SAS," tegasnya.

Selain itu, Rahmat, Sekretaris RT 03, mengatakan bahwa perwakilan dari PT SAS telah menyampaikan rencana penghentian sementara dan berjanji untuk membersihkan sampah yang dibuang ke rawa pada Jumat, 4 Juli 2025 lalu. Namun, bagi masyarakat setempat, janji tersebut belum cukup untuk meredakan kekhawatiran.

"Kemarin ada dari PT SAS datang, mau menghentikan aktivitasnya, tapi tetap saja saya dan warga masih resah," katanya

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersama Forum Warga dan RT setempat juga turut mendampingi masyarakat dalam aksi ini.

Walhi menyatakan keberatannya terhadap proyek yang dilakukan oleh PT SAS, mengingat dampak yang ditimbulkan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan RT 03 yang berbatasan langsung dengan lokasi pembangunan jalan.

"Wilayah ini adalah wilayah rawa yang berpotensi mengalami banjir besar jika timbunannya diteruskan. Selain itu, aktivitas penambangan batu akan menambah polusi debu yang mengganggu kesehatan masyarakat," ujar perwakilan Walhi.

Dalam analisis Walhi, diketahui bahwa proyek tersebut berada di dataran rendah yang berisiko tinggi terhadap banjir. Berdasarkan data kontur, lokasi proyek yang direncanakan PT SAS memiliki ketinggian yang lebih rendah 15 meter dibandingkan dengan wilayah sekitarnya, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya banjir besar. (khusnul khotimah)

Baca juga: Tragedi di Lembah Masurai Merangin Jambi, Tangan Warga J Sampai Putus

Baca juga: Ratusan Warga Aur Duri Jambi Datangi Kantor PT SAS, Ancam Akan Demonstrasi Tanpa Henti

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved