Profil Peserta Coc Season 2, Khai Kuliah di Korea Selatan Karena Suka Drama Sky Castle

TRIBUNJAMBI.COM - Septi Khairullah, atau akrab disapa Khai, bukan sosok yang mudah ditebak. 

Mahasiswa asal Seoul National University (SNU) ini hadir di Clash of Champions Season 2 sebagai perwakilan batch 12 dengan latar belakang unik dan kisah perjalanan akademik yang inspiratif.

(SNU) ini hadir di Clash of Champions Season 2 sebagai perwakilan batch 12 dengan latar belakang unik dan kisah perjalanan akademik yang inspiratif.

Baca juga: Profil Peserta CoC Season 2, Daniel Mark Asal NTU Singapura

Dari Bener Meriah ke Seoul

Lahir pada 11 September, Khai berasal dari Bener Meriah, Aceh, dan merupakan alumni SMA Negeri Unggul Binaan Bener Meriah. 

Kini, ia menetap di Seoul, Korea Selatan, sebagai mahasiswa program Civil and Environmental Engineering di SNU, kampus terbaik di Korea Selatan dan salah satu yang paling kompetitif di Asia.

Menariknya, motivasi awal Khai untuk mendaftar ke SNU datang dari hal yang tidak biasa, drama Korea Sky Castle. 

Namun, di balik inspirasi populer itu, ada kerja keras dan tekad yang tak main-main. 

Khai adalah penerima beasiswa Global Korea Scholarship (GKS) 2022, sebuah program yang sangat kompetitif dan diperuntukkan bagi mahasiswa internasional berprestasi.

Baca juga: Profil Peserta CoC Season 2, Felicia Odelia Wijaya yang Tajam dalam Logika Tapi Tenang dalam Aksi

Perjalanan Akademik yang Tak Biasa

Sebelum menempuh studi teknik di Seoul, Khai sempat menjalani kuliah selama tiga semester di jurusan Ilmu Hubungan Internasional di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia. 

Peralihan dari dunia diplomasi ke bidang teknik sipil jelas bukan keputusan ringan. 

Namun, justru di situ terlihat karakter Khai, berani mengambil risiko dan terus mencari tempat di mana dirinya bisa berkembang maksimal.

Keterampilan komunikasinya pun terbukti masih tajam. 

Pada tahun 2021, Khai dinobatkan sebagai Best Delegate di Youth International Summit Model United Nations (MUN), sebuah pencapaian yang menunjukkan kemampuan debat dan diplomasi kelas dunia.