Berita Jambi
Penurunan Stunting Jadi Prioritas, Gubernur Jambi Minta Peran Aktif Semua Sektor
Gubernur Jambi Al Haris menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor dan koordinasi yang kuat dari seluruh piha
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor dan koordinasi yang kuat dari seluruh pihak.
Hal itu disampaikannya saat membuka Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi di Auditorium Rumah Dinas Gubernur, Rabu (2/7/2025) pagi.
Dalam sambutannya, Gubernur menyebut prevalensi stunting di Provinsi Jambi meningkat dari 13,5 persen (2023) menjadi 17,1 persen (2024), berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Ini peringatan serius bagi kita semua. Dulu kita nomor dua setelah Bali, sekarang turun ke posisi tiga nasional. Kita harus lebih serius menanganinya,” kata Al Haris.
Pemerintah Provinsi Jambi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp80,54 miliar dalam APBD 2025 untuk menangani stunting. Dana tersebut digunakan oleh enam OPD pelaksana dalam 14 program, 16 kegiatan, dan 25 subkegiatan.
Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa hanya bergantung pada sektor kesehatan.
Dukungan dari sektor pendidikan, sosial, ekonomi, pertanian, pemberdayaan perempuan, hingga infrastruktur juga sangat penting.
“Perlu pelibatan semua pihak, termasuk orang tua asuh, organisasi masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan tokoh agama,” katanya.
Gubernur juga menginstruksikan agar penguatan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di semua tingkatan dilakukan, termasuk optimalisasi data dan sistem pelaporan seperti e-PPGBM.
Evaluasi harus menyentuh kualitas layanan dan perubahan perilaku, bukan sekadar administratif.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, yang juga Ketua TPPS Provinsi Jambi, mengatakan bahwa penilaian kinerja ini bukan semata kompetisi antar daerah, melainkan forum pembelajaran bersama.
“Kabupaten/kota yang sukses membangun komitmen multisektor dan mencatat praktik baik, akan menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Sani.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan RSUD yang dinilai penting dalam sistem rujukan penanganan stunting.
Wagub Sani berharap momentum ini mendorong peningkatan kualitas intervensi gizi spesifik dan sensitif hingga ke rumah tangga sasaran. Ia juga mengajak TP-PKK, kader, dan pendamping keluarga terus aktif berperan.
Dalam kegiatan ini, Pemprov Jambi memberikan piagam penghargaan kepada kabupaten/kota atas pencapaian dalam penanganan stunting.
Turut hadir Ketua TP-PKK Provinsi Jambi Hj. Hesnidar Haris, para bupati dan wali kota se-Provinsi Jambi, kepala dinas terkait, direktur RSUD, serta undangan lainnya.
Provinsi Jambi dan Malaysia Tukar Pengalaman Tangani Karhutla |
![]() |
---|
Baru Masuk Lapas Jambi, BK Langsung Ditempatkan di Blok Khusus Mapenaling |
![]() |
---|
Komisaris PT PAL Ditahan di Lapas Jambi, Diduga Terlibat Korupsi Kredit Rp 105 Miliar |
![]() |
---|
Agenda Mentan Andi Amran Sulaiman di Jambi, Tanam Padi di Kerinci |
![]() |
---|
Komisaris PT PAL Ditahan Kejati Jambi, Ikut Pembobolan Kredit Rp 105 Miliar di Bank Pelat Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.