Sudah 74 Hari, Tersangka Kasus Asusila Santri di Tanjabbar Tak Kunjung Dilimpahkan ke Jaksa

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Kasus pencabulan Pondok Pesantren Darul Islah, Taman Raja, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) telah berlalu dua bulan setengah atau 74 hari lamanya.

Hal ini apabila kasus dihitung sejak Jumat (17 April 2025), ketika kasus dilimpahkan dari Polsek Tungkal Ulu ke Polres Tanjabbar.

Tetapi sampai saat ini, perkembangan kasus belum juga dapat titik terang. Kasus belum juga mulai pelaksanaan ke tahap dua, Selasa (01/07/2025).

"Perkembangan kasus masih menunggu petunjuk JPU (Jaksa Penuntut Umum-red) untuk pelaksanaan tahap 2, untuk berkas sudah dikirim kembali," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Tanjabbar, AKP Frans Setiawan Sipayung, pada Tribun Jambi.

Sementara itu, pada 23 Juni 2025, AKP Frans mengatakan bahwa kasus pencabulan santri masih menunggu hasil visum dari Tungkal Ulu guna melengkapi P19.

"Aabila hasil Visum sudah selesai dan langsung dikirim kembali berkasnya ke JPU," jelas dia.

Kilas balik, SH oknum seorang pengasuh Ponpes Darul Islah Taman Raja Tungkal Ulu, Tanjabbar melakukan pencabulan terhadap dua santrinya saat mereka masih di bawah umur.

Oknum pengasuh Ponpes Darul Islah merupakan laki-laki, dan kedua korban santrinya saat itu juga berjenis kelamin laki-laki.

Santrinya saat itu baru berusia 16 tahun, dan tidak memiliki keberanian untuk melaporkan tindakan cabul pengasuhnya.

 Tiga tahun kemudian seorang saksi melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian, dan kasus baru ditindaklanjuti pada April 2025.

Baca juga: Antisipasi Kekeringan Kemarau, Dinas TPHP Tebo Siapkan 128 Pompa Air untuk Sawah

Baca juga: PERILAKU Giorgino Antonio Bikin Sarwendah Marah hingga Nekat Lakukan Ini, Nasib Hubungannya Terkuak

Baca juga: SOSOK Aiptu Agus Rianto Dapat Tumpeng dari Prabowo, Polisi Berprestasi Dirikan Sekolah Gratis