Berita Viral
SENGSARA 3 Negara Ini Jika Iran Tutup Selat Hormuz, 2 di Negara Punya Bom Nuklir, Nasib Indonesia?
Jika Iran menutup Selat Hormuz, dipastikan 3 negara akan mendapat kerugian besar.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Jika Iran menutup Selat Hormuz, dipastikan 3 negara akan mendapat kerugian besar.
Ya, perang Iran dan Israel sebelumnya sempat membuat pihak Ali Khamenei menutup selat Hormuz.
Meski begitu rencana itu batal karena Asrael dan Iran resmi gencatan senajat.
Nah, Jika skenario penutupan ini terjadi, guncangan besar akan menerpa pasar energi global.
Selat Hormuz adalah nadi perdagangan minyak dunia—dilalui 20,5 juta barel minyak mentah setiap hari atau sepertiga dari total minyak global, menurut data Energy Information Administration (EIA) AS.
Lalu, negara mana saja yang bakal merasakan derita paling parah? Berikut tiga di antaranya:
1. India: Ancaman Krisis Energi dan Inflasi Hebat
India, pengimpor minyak terbesar ketiga dunia, amat bergantung pada pasokan dari kawasan Teluk seperti Arab Saudi, UEA, dan Irak—semuanya mengandalkan jalur Selat Hormuz.
Jika selat ini ditutup, India dipastikan terpukul telak: harga minyak melonjak drastis, sementara pemerintah masih memberlakukan subsidi energi. Ini akan memicu inflasi tinggi, melemahkan nilai tukar rupee, dan menekan fiskal negara.
Industri penerbangan, logistik, hingga manufaktur bisa lumpuh dalam hitungan pekan. The Hindu Business Line menulis: “Gangguan seminggu saja bisa melumpuhkan sektor industri India.”
Celakanya, India juga belum memiliki cadangan minyak strategis memadai—hanya cukup untuk sekitar 30 hari.
2. China: Risiko Listrik Padam hingga Krisis Sosial
China, raksasa ekonomi Asia, juga amat rentan. Lebih dari 42 persen kebutuhan minyak dan LNG-nya mengalir dari Timur Tengah melalui Selat Hormuz.
Jika pasokan tersendat, empat masalah besar mengintai:
Krisis bahan bakar untuk pembangkit listrik dan transportasi;
Lonjakan harga energi, memperlambat pemulihan ekonomi pasca-Covid;
Kekacauan rantai pasok global—industri manufaktur China bisa terguncang;
Potensi ketegangan sosial di tengah lonjakan konsumsi listrik musim panas.
Cadangan strategis minyak China hanya bisa menahan gejolak sekitar dua minggu.
Setelah itu, Beijing bisa terpaksa memangkas produksi industri atau bahkan melakukan tekanan diplomatik ke negara pemasok minyak.
Laporan South China Morning Post menyebut, krisis ini bisa memaksa China mempercepat proyek jalur darat Jalur Sutra Energi sebagai jalur alternatif pasokan.
3. Jepang: Ancaman Mati Lampu Nasional dan Aksi Protes Massal
Bagi Jepang, penutupan Selat Hormuz adalah mimpi buruk. Hampir 90 % kebutuhan minyak dan LNG negeri Sakura dipasok dari kawasan Teluk melalui selat ini.
Risiko besar pun mengintai:
Pemadaman listrik skala nasional;
Gangguan industri otomotif dan manufaktur;
Lonjakan harga BBM—potensi protes buruh dan nelayan;
Terhambatnya operasional raksasa industri seperti Toyota, Sony, dan Mitsubishi.
Nikkei Asia menyebut Selat Hormuz sebagai “jalur napas” ekonomi Jepang. Tanpa akses ini, Jepang seperti kehabisan oksigen.
Bagaimana dengan Amerika Serikat dan Negara Teluk?
Meski memproduksi minyak sendiri sejak 2019, AS tetap terdampak lewat kenaikan harga minyak global.
Inflasi domestik diprediksi meningkat meski cadangan minyak strategis AS masih melimpah.
Sementara itu, negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, UEA, dan Kuwait bakal merugi besar.
Hampir 90 % ekspor minyak mereka lewat Hormuz. Meski ada jalur pipa alternatif seperti Petroline (ke Laut Merah) dan Habshan-Fujairah (ke Teluk Oman), kapasitasnya belum cukup menutup kebutuhan ekspor normal.
KISAH Prada Lucky Pulang dalam Peti, Janji Ayah Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
TERIAK Ayah Prada Lucky Lihat Anaknya Tewas Dibantai Senior, Baru 2 Bulan Jadi TNI: Nyawa Taruhannya |
![]() |
---|
KEJINYA Hanafi Habisi Nyawa Tiwi terus Menikah, Kuras Rp 89 Juta untuk Judol dan Lunasi Utang |
![]() |
---|
PANTAS Stunting Makin Kacau, Biskuit Bergizi Diubah Tepung dan Gula, KPK Temukan Korupsi di Kemenkes |
![]() |
---|
NASIB Aipda Robig Pembunuh Siswa di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara, Sebut Hakim Tak Punya Nurani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.