Berita Sarolangun
Bupati Sarolangun Buka Festival Adat Tradisi Melayu, Ajak Masyarakat Lestarikan Jati Diri Budaya
Menyambut datangnya Tahun Baru Islam, Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Kabupaten Sarolangun sukses menyelenggarakan Festival Adat Tradisi Melayu.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Menyambut datangnya Tahun Baru Islam, Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Kabupaten Sarolangun sukses menyelenggarakan Festival Adat Tradisi Melayu Kabupaten Sarolangun Tahun 2025.
Acara yang berlangsung meriah di Balai Rumah Adat Sarolangun, Desa Bernai, Kecamatan Sarolangun pada Kamis, (26/6/24).
Kegiatan ini jadi ajang penting untuk melestarikan dan membangkitkan kembali nilai-nilai budaya Melayu.
Baca juga: Bupati Sarolangun Paparkan Komitmen Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Paritrana Award
Festival ini dibuka secara langsung oleh Bupati Sarolangun, H. Hurmin, didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sarolangun Hj. Risha Fitria Hurmin.
Turut hadir dalam acara ini Ketua LAM Kabupaten Sarolangun H. Helmi, Ketua DWP Kabupaten Sarolangun Ny. Ratna Dewi Dedy Hendry, Danramil Sarolangun Mayor Inf. Abdul Aziz, perwakilan Kesbangpol, Kepala Kantor Kementerian Agama Sarolangun, unsur Forkopimda, seluruh unsur LAM Sarolangun, serta tamu undangan lainnya.
Bupati Hurmin menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas terlaksananya kegiatan ini.
Ia menekankan bahwa momen ini merupakan refleksi penting bagi masyarakat Melayu, khususnya di Kabupaten Sarolangun, untuk kembali memahami jati diri dan terus merawat nilai-nilai budaya warisan leluhur.
"Momen ini menjadi refleksi penting bagi kita sebagai masyarakat Melayu khususnya Kabupaten Sarolangun, untuk kembali memahami jati diri kita dan terus merawat nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur," ujar Hurmin.
Baca juga: Bupati Sarolangun Sambut Kunjungan Kompolnas RI untuk Penilaian Kompolnas Award 2025
Ia juga menambahkan bahwa pelestarian adat tidak hanya bersifat simbolik, melainkan harus menyatu dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda.
Ia berharap festival ini dapat membangkitkan semangat anak-anak dan remaja untuk mencintai adat dan budaya nenek moyang.
"Melalui festival ini, kami ingin membangkitkan semangat masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, agar mencintai adat dan budaya warisan nenek moyang kito," tutupnya.
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.