Harga Bitcoin Anjlok, BTC Hari Ini di Bawah 99.000 Dolar AS, Jadi Level Terendah sejak Mei 2025

Harga Bitcoin atau BTC hari ini anjlok di bawah angka 99.000 dollar AS. Turunnya harga BTC ini jadi level terendah sejak Mei 2025 dan jadi level

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Ilustrasi Bitcoin atau BTC. Harga Bitcoin atau BTC hari ini anjlok di bawah angka 99.000 dollar AS. 

TRIBUNJAMBI.COM - Harga Bitcoin atau BTC hari ini anjlok di bawah angka 99.000 dollar AS.

Turunnya harga BTC ini jadi level terendah sejak Mei 2025 dan jadi level terendah dalam sebulan terakhir.

Penyebab anjloknya harga Bitcoin ini karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

selain itu bayang-bayang inflasi yang baru juga memicu aksi jual pada seluruh aset kripto.

Dikutip dari CNBC pada Senin (23/6/2025) harga Bitcoin di bawah angka 99.000 dolar Amerika Serikat (AS) pada Minggu kemarin.

Harga Ether juga anjlok hingga 10 persen pada satu titik.

Di sisi lain, koin Solana XRP, dan Doge coin juga membukukan kerugian tajam, menyeret seluruh kompleks kripto turun tajam.

Pada Minggu malam, aset digital mulai pulih.

Baca juga: Polisi Kejar OTK yang Bakar 3 Kantor Pemerintahan di Puncak Jaya Papua: Tenang, Jangan Terprovokasi

Baca juga: Harga Karet dan Sawit di Jambi, TBS Sawit Turun Jadi Rp3.200 dan Karet Naik Jadi Rp13.500 Per Kg

Baca juga: Penyidik Berencana Panggil PT BPI dan Bank Terkait Pembangunan JCC Jambi, Sertifikat Digadaikan

 Bitcoin diperdagangkan di bawah 101.000 dollar AS, turun hanya 1 persen selama 24 jam terakhir. 

Sementara Ether telah memangkas beberapa kerugian, turun 2,5 persen menjadi sekitar 2.200 dollar AS. 

Aksi jual ini tampaknya merupakan kombinasi dari guncangan geopolitik dan kekhawatiran ekonomi makro.

Iran dilaporkan mengancam akan memblokir Selat Hormuz yang jadi jalur pelayaran penting yang menangani sekitar 20 persen pasokan minyak global. 

JPMorgan memperingatkan bahwa penutupan penuh dapat menaikkan harga minyak setinggi 130 per barel dollar AS. 

JPMorgan mencatat bahwa lonjakan seperti itu dapat menyebabkan inflasi AS kembali mendekati 5 persen yang jadi level yang tidak terlihat sejak Maret 2023, ketika Fed masih aktif menaikkan suku bunga.

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pencuri Toko Fotokopi yang Viral di Medsos Dibekuk Tim Opsnal Polres Merangin Jambi

Baca juga: Penyidik Berencana Panggil PT BPI dan Bank Terkait Pembangunan JCC Jambi, Sertifikat Digadaikan

Baca juga: Pemkab Tebo Gelar Apel Hari Adat Melayu Jambi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved