Gadis di Muaro Jambi Hilang
Gadis Muda di Muaro Jambi Hilang, Sang Ibu Menangis Setiap Hari: Pulanglah, Sri
Satifah, ibunda dari Sri Mukti Sapitri, gadis 22 tahun asal Desa Suak Putat, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, tak kuasa menyembunyikan kesed
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Satifah, ibunda dari Sri Mukti Sapitri, gadis 22 tahun asal Desa Suak Putat, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, tak kuasa menyembunyikan kesedihannya.
Sang anak dikabarkan hilang sejak beberapa hari lalu, dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Saat ditemui di rumahnya, Satifah hanya bisa melamun dan hanyut dalam kesedihan.
Ia mengaku sangat kehilangan putri sulungnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga sejak ayah Sri meninggal dua bulan lalu.
“Tolonglah Pak, cari anak saya. Dia tulang punggung keluarga, ayahnya sudah meninggal dua bulan yang lalu,” kata Satifah sambil menyeka air mata yang terus mengalir di pipinya.
Menurut Satifah, keseharian Sri dikenal baik dan penurut. Ia sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya maupun terhadap keluarga.
Setiap hari, Sri menyadap karet bersama ibunya sejak pagi. Setelah itu, ia bersiap berangkat kerja di warung bakso dan baru pulang sekitar pukul 21.30 WIB.
“Dimana kamu sekarang, Nak? Pulanglah, Nak. Ibu khawatir,” ucap Satifah lirih.
Kesehatan Satifah juga menurun sejak kepergian suaminya. Kini, ia hanya bergantung pada Sri untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
Upaya pencarian sudah dilakukan pihak keluarga. Satifah dan kerabatnya telah mendatangi berbagai kenalan dan bos tempat Sri bekerja, namun hasilnya nihil.
Sri terakhir kali terlihat pada malam Rabu.
Ia meninggalkan rumah mengendarai sepeda motor matic warna hitam-hijau, dijemput oleh seorang perempuan yang disebut sebagai bos di tempatnya bekerja.
Beberapa hari kemudian, Sri sempat menelepon ibunya menggunakan nomor tak dikenal.
Dalam percakapan singkat itu, ia menyampaikan keinginan untuk bekerja dan meminta maaf karena meninggalkan ibu dan adiknya.
Panik dan cemas, Satifah langsung mendatangi warung tempat Sri bekerja.
Namun di sana, Sri tidak ditemukan. Bahkan, bos perempuannya pun ikut tidak pulang ke rumah.
“Tanya sama bosnya, katanya istrinya juga tidak pulang dan pergi bersama Sri menggunakan motor,” kata Khairul, kerabat korban.
Selain membawa motor, bos perempuan tersebut juga membawa surat-surat kendaraan dan sejumlah dokumen penting, termasuk buku nikah.
Pihak keluarga sudah mencoba menghubungi keduanya, namun hingga kini tidak diketahui keberadaan mereka.
“Saya khawatir dia jadi korban perdagangan orang atau perempuan,” ungkap Khairul.
Rencananya, pihak keluarga akan membuat laporan resmi ke polisi siang ini.
“Kasihan ibunya menangis terus. Sri itu tulang punggung keluarga. Ayahnya sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu,” lanjut Khairul.
Baca juga: Gadis di Muaro Jambi Hilang, Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Terakhir Dijemput Istri Bos
Baca juga: Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang, Gadis 22 Tahun Asal Muaro Jambi Hilang Usai Pergi dengan Rekan
Baca juga: Breaking News Gadis di Muaro Jambi Dikabarkan Hilang, Keluarga Khawatir Korban Perdagangan Orang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.