Khazanah Islami

Jadwal Puasa Asyura Disertai Keutamaan Bagi yang Mengerjakannya

Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, keutamaannya dihapuskannya dosa-dosa setahun yang lalu.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Chanel Islam Populer
PUASA ASYURA -Jadwal Puasa Asyura Disertai Keutamaan Bagi yang Mengerjakannya 

TRIBUNJAMBI.COM - Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Keutamaannya begitu besar, di antaranya adalah dihapuskannya dosa-dosa setahun yang lalu. 

Selain itu, puasa ini juga diyakini dapat mendatangkan pahala setara dengan puasa Ramadhan, menjadi sebab turunnya syafaat, dan perlindungan dari berbagai musibah.

Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Tahun ini, Hari Asyura diperkirakan jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025, bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1447 Hijriah.'

 Dalam praktiknya, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa tidak hanya pada tanggal 10, tetapi juga pada tanggal 9 dan 11 Muharram, sebagai bentuk kehati-hatian dan penyempurnaan ibadah, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ustaz Abdul Somad menyampaikan, “Sebaiknya berpuasa tiga hari, yakni tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Jika tidak mampu, maka dua hari, yaitu tanggal 9 dan 10.”

Tata cara pelaksanaan puasa Asyura tidak berbeda dengan puasa lainnya:

Membaca niat, di malam atau pagi hari sebelum fajar.

Makan sahur, untuk memberi energi selama berpuasa.

Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, merokok, dan berhubungan suami istri.

Menyegerakan berbuka saat azan Maghrib berkumandang.

Sejarah puasa Asyura juga memiliki latar belakang yang agung. Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada 10 Muharram.

Mereka berkata bahwa pada hari itu Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan menenggelamkan Fir’aun.

Mendengar hal itu, Rasulullah pun berkata, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian,” lalu beliau berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk melakukannya. (HR Ibnu Majah)

Puasa Asyura juga menjadi momen refleksi terhadap perjuangan para nabi melawan kezaliman. Peristiwa diselamatkannya Nabi Musa dari kekejaman Fir’aun menjadi pengingat bahwa kekuasaan yang zalim pasti akan runtuh di hadapan keadilan Allah SWT.

“Mengingat Asyura, mengenang bagaimana orang-orang sombong dan perkasa pada akhirnya binasa. Fir’aun menyembelih anak-anak lelaki karena takut ancaman, dan akhirnya ia sendiri binasa di laut,” ujar Ustaz Abdul Somad.

Dengan memahami keutamaannya, mari jadikan puasa Asyura sebagai momentum pembersihan diri, memperkuat keimanan, dan meneladani perjuangan para nabi dalam menegakkan kebenaran.

Baca juga: Jadwal dan Keutamaan Mengerjakan Puasa Asyura di 10 Muharram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved