Stokpile Batu Bara di Jambi

Aktivitas Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri 1 Jambi Bikin Resah Warga

Aktivitas persiapan pembangunan stockpile batu bara oleh PT SAS di kawasan Aur Duri I, Kota Jambi terus berlangsung, meskipun perusahaan diduga belum

Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com
DITOLAK - Pembangunan stockpile batu bara PT SAS di kawasan Mendalo Darat atau kawasan Aur Duri 1, Kecamatan Jambi Luar Kota, Muaro Jambi mendapat penolakan dari warga sekitar 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aktivitas persiapan pembangunan stockpile batu bara oleh PT SAS di kawasan Aur Duri I, Kota Jambi terus berlangsung, meskipun perusahaan diduga belum mengantongi izin resmi. 

Warga menyebut aktivitas seperti penimbunan tanah, pembangunan jalan, dan penggunaan alat berat telah berjalan sejak awal tahun 2024.

Menurut warga dan Ketua RT setempat, M. Fauzi (54), kegiatan ini dilakukan secara bertahap tanpa adanya sosialisasi yang sah atau pendampingan dari pihak pemerintah.

 Ia menegaskan bahwa lokasi proyek hanya berjarak sekira 50 - 100 meter dari pemukiman bahkan ada yang hanya sejengkal dari perumahan warga, termasuk kompleks perumahan Villa Akbar dan Vanza.

"Sekarang aktivitasnya adalah penimbunan, pengerasan jalan, dan alat berat terus bekerja,” kata Fauzi saat diwawancarai pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Warga Mendalo Darat, Anwar (26) menyebutkan beberapa lahan sudah dibebaskan dan terdapat tanda-tanda akan dibangunnya infrastruktur pendukung lainnya, termasuk kemungkinan terowongan bawah tanah. 

Kekhawatiran muncul karena kawasan tersebut merupakan area permukiman padat dan tidak diperuntukkan sebagai zona industri.

"Kalau mereka mau buat terowongan di bawah tanah, berarti mereka harus gusur rumah di atasnya. Ini kan wilayah padat penduduk, bukan kawasan industri seperti Talang Duku," ujar Anwar.

Baca juga: Breaking News - Aktivitas Stockpile Batu Bara di Aur Duri 1 Jambi Makin Intens, Warga Tegas Menolak

Baca juga: 6259 Anak di Batang Hari Jambi Tak Sekolah, Ada yang Menganggap Pendidikan Tak Penting

Hal serupa disampaikan warga lainnya, berinisial R (27).

Dia  mengatakan sempat menghadang kendaraan perusahaan yang melintasi pemukiman. 

"Kami pernah cegat mereka karena jalan yang dipakai bukan jalan industri, tapi jalan perumahan," katanya.

Warga juga menyoroti dampak awal berupa banjir yang kini lebih parah dibanding sebelumnya. 

Menurut Fauzi, banjir terjadi karena aliran sungai kecil di sekitar proyek tertutup akibat pembangunan jalan. 

"Dulu hanya genangan sebentar, sekarang banjir bisa mencapai 50 Cm dan surutnya lama, bisa sampai empat jam," ucapnya.

Selain banjir, warga khawatir terhadap dampak pencemaran udara dan air. Di wilayah tersebut terdapat instalasi PDAM yang digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved