Berita Viral

IRAN Hati-hati! 14 Pesawat Kargo dari AS dan Jerman Mendarat di Israel Bawa Persenjataan Berat

Kabar kedatangan bantuan AS dan Jerman ini diungkapkan Kementrian Pertahanan Israel, Kamis (19/6/2025) Anadolu melaporkan.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
IRAN Hati-hati! 14 Pesawat Kargo dari AS dan Jerman Mendarat di Israel Bawa Persenjataan Berat 

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik antara Iran dan Israel kini terus memanas.

Usai diserang bertubi-tubi dari Iran, kini Israel mendapat bantuan dari Amerika Serikat dan Jerman.

Hal ini dibuktikan dengan kedatangan 14 Pesawat Kargo militer dari AS dan Jerman yang membawa pelangkapan untuk mendukung tentara.

Kabar kedatangan bantuan AS dan Jerman ini diungkapkan Kementrian Pertahanan Israel, Kamis (19/6/2025) Anadolu melaporkan.

Pihak Kementrian mengaku jika pesawat itu bagian dari jembatan udara dan laut yang telah dioperasikannya sejak dimulainya serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni.

Ia juga menambahkan pengiriman tersebut untuk mendukung "kesiapan operasional" tentara, dengan mencatat pengiriman tersebut merupakan tambahan dari lebih dari 800 Pesawat Kargo militer yang telah tiba sejak dimulainya perang genosida di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023.

Baca juga: MENGAMUK Iran Serang Israel Bertubi-tubi, Kini Pakai Drone Bunuh Diri, Rudal hingga Pesawat Tempur

Baca juga: MURKA Petinggi KKB Kalenak Murib Istrinya Selingkuh, Tembak Mati 3 Orang hingga 11 Rumah Dibakar

Baca juga: WASPADA Israel, Iran Baru Pakai 5 Persen Rudal dan Pesawat Nirawak, Sisanya Siap Menunggu Waktu

Kementerian tersebut tidak mengungkapkan jenis peralatan tersebut, sementara Washington dan Berlin belum berkomentar hingga pukul 17.45GMT.

Permusuhan dimulai pada hari Jumat ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Pihak berwenang Israel mengatakan 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka sejak saat itu akibat serangan rudal Iran

Sementara itu, di Iran, 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang luka-luka akibat serangan Israel, menurut laporan media Iran.

IRAN Siapkan 'Senjata Kiamat' untuk Habiskan Israel

Teheran kini menunjukkan kekuatan militernya dengan memaerkan rudal Khorramshahr.

Ya, rudal Khorramshahr dijuluki sebagai 'senjata kiamat' karena memiliki kemampuan membawa hulu ledak 1,8 ton dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer.

Dengan jarak sejauh itu, rudal Khorramshahr disebut-sebut mampu menghancurkan kota Tel Aviv dalam satu tembakan.

Sebelumya Iran memperkenalkan dan memamerkan rudal Khorramshahr secara resmi pada 22 September 2017, bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata Iran.

Dalam parade militer besar-besaran di Teheran, rudah ini digulirkan sebagai bagian dari demonstrasi militer Iran kepada dunia.

Kemudian di Tahun 2023, versi terbaru rudal Khorramshahr-4 yang sering disebut 'Khaibar' dipamerkan kembali secara dramatis di sebuah acara resmi Kementrian Pertahanan Iran.

Bahkan versi ini menjadikannya salah satu rudal balistik jarak menengah dengan daya hancur terbesar di Timur Tengah.

IRAN Siapkan 'Senjata Kiamat' untuk Habiskan Israel Bernama Rudal Khorramshahr, Hulu Ledak 1,8 Ton
IRAN Siapkan 'Senjata Kiamat' untuk Habiskan Israel Bernama Rudal Khorramshahr, Hulu Ledak 1,8 Ton (ist)

Spesifikasi Rudal Khorramshahr

Menurut cuplikan video yang diunggah news18, rudal Khorramshahr telah melewati uji tembak yang diklaim berhasil menghancurkan sasaran secara tepat.

Penayangan tanggal dan lokasi uji coba tersebut tidak dijelaskan, namun video memperlihatkan peluncuran Khorramshahr dari silo atau peluncur darat, serta analisis pasca peluncuran yang menunjukkan kerusakan target.

Dalam kesempatan itu militer Iran juga memperlihatkan model rudal dan sistem kontrol peluncur yang modern, menegaskan teknologi domestik mereka sudah cukup untuk memproduksi rudal berkapasitas besar secara mandiri.

Rudal Khorramshahr merupakan salah satu rudal balistik jarak menengah (MRBM) tercanggih milik Iran.

Dengan panjang sekitar 13 meter dan ditenagai bahan bakar cairan hipergolik (hypergolic), memungkinkan rudal ini melaju dengan cepat sejauh 2.000 kilometer, mencapai kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Riyadh.

Bahkan rudal ini disinyalir dapat mencapai Mach 8 di atmosfer dan Mach 16 saat melintas di luar atmosfer.

Menariknya rudal ini mampu membawa hingga 1,8 ton, menjadikannya salah satu rudal dengan kapasitas payload terbesar di kelasnya.

Rudal ini juga dapat diluncurkan dari kendaraan peluncur bergerak (TEL), yang meningkatkan mobilitas dan kesulitan deteksi oleh sistem satelit atau radar musuh.

Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa rudal Khorramshahr dirancang untuk memberikan efek jera strategis terhadap ancaman eksternal.

Dengan jangkauan dan daya hancur besar, rudal ini ditujukan sebagai alat pencegah serangan, bukan sekadar instrumen ofensif.

Selain itu, kemampuan rudal ini menembus sistem pertahanan udara modern menjadikannya salah satu senjata yang diperhitungkan dalam konflik di Timur Tengah, terutama dalam konfrontasi dengan Israel dan sekutu Barat.

Dari Mana Iran Mendapatkan Teknologi Ini?

Mengutip dari The Times of Israel, program rudal Iran dimulai beberapa dekade lalu. 

Tepatnya setelah perang Iran-Irak pada 1980-an, Iran membeli rudal Scud dari Korea Utara dan Libya, yang menjadi dasar bagi rancangannya sendiri.

Pada tahun 1980-an, Garda Revolusi mengirim delegasi ke Suriah untuk memperoleh pengetahuan tentang cara memproduksi rudal-rudal ini secara lokal. 

Dari kerja sama ini, Iran tidak hanya membeli produk jadi, tetapi juga belajar proses produksi dan sistem pemandu, lalu mulai membuat versi lokal dengan peningkatan akurasi dan jangkauan.

Hasilnya adalah Shahab-3  yang pada dasarnya merupakan versi Scud Korea Utara yang ditingkatkan dan diperbesar.

Kemudian pada dekade 1990-an, Iran disebut-sebut menerima bantuan teknis terbatas dari Tiongkok dan Rusia, baik secara langsung maupun melalui perusahaan swasta. 

Adapun bantuan ini meliputi desain aerodinamika dan struktur rudal, teknologi propulsi dan bahan bakar cair serta sistem pemandu dan kontrol navigasi

Meskipun kedua negara menyangkal, laporan intelijen Barat menyebut bahwa beberapa insinyur dan teknologi komponen rudal berasal dari jaringan perusahaan luar negeri.

Dari situ Iran membangun jaringan industri pertahanan domestik di bawah Aerospace Industries Organization (AIO) yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan dan bekerja erat dengan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC).

Pasukan IRGC, khususnya divisi Aerospace Force, menjadi ujung tombak dalam pengembangan dan pengujian rudal. 

Mereka juga berperan menyebarkan teknologi ke kelompok proksi seperti Hizbullah di Lebanon dan milisi di Irak.

Untuk memperoleh komponen penting seperti giroskop, chip, dan logam, Iran diketahui memanfaatkan pasar gelap internasional dan jaringan perusahaan cangkang. 

Beberapa komponen dibeli dari Asia dan Afrika menggunakan nama perusahaan palsu, menghindari pelacakan ekspor oleh negara-negara Barat.

Kini, negara tersebut memiliki salah satu program rudal paling maju di Timur Tengah, dengan rudal-rudal seperti Khorramshahr yang memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dan hulu ledak seberat 1,8 ton.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved