Berita Viral

BABAK BELUR Israel Dibombardir Rudal Hipersonik Fattah Iran, Iron Dome Zionis Banyak yang Error

Ya, rudal itu menembus pertahanan usara Israel atau Iron Dome yang digembar-gemborkan dan menyampaikan pesan yang kuat pada rezim tersebut

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
BABAK BELUR Israel Dibombardir Rudal Hipersonik Fattah Iran, Iron Dome Zionis Banyak yang Error 

Kantor Berita Iran, Fars, juga mengungkapkan bahwa pasukan Iran menyerang Pangkalan Kontrol Lalu Lintas Udara Meron dalam serangan ini.

Rudal Hipersonik - Kehebatan Rudal Hipersonik Iran yang Bisa Menembus Langit Israel.
Rudal Hipersonik - Kehebatan Rudal Hipersonik Iran yang Bisa Menembus Langit Israel. (Laman FPIF)

Gelombang serangan kedua segera menyusul, saat sirene berbunyi di sejumlah pemukiman, termasuk di Tel Aviv, Netanya, dan Tepi Barat. 

Serangan itu terjadi sekitar pukul 1:30 dini hari, saat media Israel melaporkan bahwa dua rudal Iran menghantam target mereka di Tel Aviv dan wilayah utara.

Puing-puing dari pencegat juga menyebabkan kebakaran di beberapa wilayah, termasuk di Bnei Brak, di mana sekitar 20 mobil terbakar.

Tak lama kemudian, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyatakan, 

"Kita tengah menyaksikan awal dari berakhirnya sistem pertahanan udara tentara Zionis."

Dalam pernyataan kesepuluhnya sejak dimulainya agresi Israel terhadap Iran dan serangan balasan Iran berikutnya, IRGC mengungkapkan bahwa gelombang serangan terbaru melibatkan rudal Fattah generasi pertama.

IRGC menyatakan, penempatan rudal Fattah mengirimkan pesan yang jelas tentang kekuatan Iran

"Kepada sekutu Tel Aviv yang delusi dan pemicu perang," merujuk pada Amerika Serikat.

Pernyataan itu menekankan bahwa serangan rudal terbaru "membuktikan tanpa keraguan sedikit pun bahwa langit di atas wilayah yang diduduki sekarang sepenuhnya berada di bawah kendali kita."

IRGC menyimpulkan dengan menekankan bahwa penduduk Tel Aviv "sekarang tidak berdaya menghadapi kemampuan rudal Iran."

Fattah (berarti "pembuka") adalah rudal berbahan bakar padat dua tahap berpemandu presisi dengan jangkauan 1.400 km dan kecepatan terminal Mach 13 hingga 15, yang diluncurkan pada Juni 2023.

Kecepatan ini, bersama dengan nosel bergerak yang memungkinkan rudal bermanuver ke segala arah baik di dalam maupun di luar atmosfer Bumi, membuatnya kebal terhadap intersepsi oleh semua sistem antirudal yang ada, menurut para ahli militer.

Mantan komandan kedirgantaraan IRGC Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh menggambarkan rudal itu sebagai "lompatan raksasa" pada upacara peluncurannya pada tahun 2023.

Sebelum Iran, hanya tiga negara yang menguasai teknologi pembuatan rudal hipersonik operasional, yaitu Rusia, Cina, dan India. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved