Polemik di Papua

Kontak Tembak Pecah di Wamena: Aparat Lumpuhkan 1 KKB Papua Anggota Egianus Kogoya

Insiden baku tembak antara aparat dan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali terjadi di Wamena, Papua Pegunungan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
EVAKUASI: Insiden baku tembak antara aparat dan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali terjadi. Kali ini terjadi di Wamena, Papua Pegunungan. Kontak tembak itu dilaporkan terjadi sejak Senin (9/5/2025) hingga hari ini, Selasa (10/5/2025). 

Insiden baku tembak dengan KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM -  Insiden baku tembak antara aparat dan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali terjadi. Kali ini terjadi di Wamena, Papua Pegunungan.

Kontak tembak itu dilaporkan terjadi sejak Senin (9/5/2025) hingga hari ini, Selasa (10/5/2025).

Adapun baku tembak itu tepatnya terjadi di Kampung Pugima, Distrik Pelebaga, Kabupaten Jayawijaya.

Akibat kontak tembak tersebut dilaporkan satu anggota KKB Papua tewas.

Saat ini jenazahnya telah dievakuasi ke RSUD Wamena.

Adapun anggota KKB Papua yang berhasil dilumpuhkan itu diduga anak buah dari Egianus Kogoya.

Meninggalnya anggota kelompok separatis itu setelah mengalami luka tembak di tubuhnya.

Dari hasil pemeriksaan media, luka tembak yang dialami korban di dada yang terbus dari punggung.

Baca juga: Ketika Sri Mulyani Menembus Nduga: Kisah Menkeu Pertama di Sarang KKB Papua, Pesawat Jadi Target!

Baca juga: Uang Rp304 Juta Lenyap Cuma Pakai WhatsApp, Kronologi dan Modus Mahasiswa Bobol Rekening Pensiunan

Baca juga: ROCKY GERUNG Nilai Idealisme PSI Ganti Haluan, Beralih ke Kebutuhan Jokowi: Jadi Partai Oligarki

Ada juga luka tembak di tangan kanan dan paha kiri.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan dari pihak berwenang terkait peristiwa baku tembak tersebut.

Egianus Langgar Komando

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, secara tidak langsung mengungkapkan adanya ketegangan internal serius dalam tubuh organisasi. 

Sorotan utama tertuju pada Egianus Kogoya, salah satu komandan lapangan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Egianus disebut-sebut telah bergerak tanpa koordinasi dengan markas pusat.

Markas pusat TPNPB-OPM menyatakan keberatan keras atas sejumlah aksi sepihak yang dilakukan Egianus.

Terutama terkait serangan bersenjata di Wamena dan proses pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. 

"Langkah sepihak ini mencederai nilai perjuangan dan merusak citra kami di mata dunia,” tegas Sebby Sambom.

Pihak pusat menilai tindakan Egianus Kogoya tidak hanya melanggar sistem komando.

Tetapi juga telah memicu krisis kepercayaan baik dari internal maupun mitra komunikasi internasional. 

Bahkan, sejumlah media asing disebut mulai menarik diri dari peliputan karena menilai TPNPB-OPM tidak lagi konsisten dalam arah perjuangan.

Salah satu titik panas ketegangan ini adalah pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens. 

Menurut markas pusat, pembebasan tersebut dilakukan tanpa prosedur dan komunikasi yang benar. 

Baca juga: POTRET Momen Gubernur Al Haris dan Wali Kota Maulana Bongkar Lapak PKL di Pasar Talang Banjar

“Kesepakatan dilakukan secara sepihak oleh Egianus dan kelompok terdekatnya. Kami merasa dibohongi,” ujar Sambom.

Selain itu, markas pusat juga menolak keras aksi bersenjata Egianus di Wamena yang menyasar warga sipil. 

Serangan tersebut dinilai tidak sesuai dengan prinsip perjuangan dan lebih merefleksikan luapan emosi pribadi ketimbang strategi gerakan. 

“Tindakan seperti ini bukan perjuangan. Ini hanya akan memperburuk kondisi rakyat sipil Papua dan merusak kredibilitas gerakan kami,” lanjut pernyataan tersebut.

Situasi ini mendorong markas pusat untuk memanggil pentolan KKB Papua kembali ke markas di Ndugama guna menjalani evaluasi dan klarifikasi menyeluruh. 

Markas pusat menegaskan bahwa seluruh unit perlawanan harus tunduk pada sistem komando terpusat demi menjaga kekuatan dan arah perjuangan bersama. 

“Keputusan besar seperti pengumuman perang harus datang dari panglima tertinggi, bukan komandan wilayah secara sepihak,” tegas mereka.

Kini, masa depan Egianus Kogoya dalam tubuh TPNPB menjadi tanda tanya besar. Apakah ia akan kembali dan bertanggung jawab, atau memilih terus bergerak sendiri.

Jika itu dilakukan, sikap Egianus Kogoy berpotensi memecah belah gerakan Papua Merdeka.

TPNPB mengklaim saat ini tengah memasuki fase restrukturisasi dan konsolidasi internal.

Seruan telah dikirim ke seluruh komandan wilayah untuk kembali kepada jalur komando pusat, demi memperkuat barisan perjuangan yang dinilai makin kompleks dalam tekanan regional maupun internasional.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Uang Rp304 Juta Lenyap Cuma Pakai WhatsApp, Kronologi dan Modus Mahasiswa Bobol Rekening Pensiunan

Baca juga: Telkomsel Hadirkan Surprise Deal Nelpon: Kuota hingga 20.000 Menit ke Semua Operator

Baca juga: Sempat Ditolak, Relokasi PKL di Sepanjang Jalan Orang Kayo Pingai Jambi Berjalan Tanpa Protes

Baca juga: Wali Kota Jambi dan Gubernur Jambi Pimpin Relokasi Pedagang Kali Lima di Talang Banjar

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved