Polemik di Papua

Kontak Tembak Pecah di Wamena: Aparat Lumpuhkan 1 KKB Papua Anggota Egianus Kogoya

Insiden baku tembak antara aparat dan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali terjadi di Wamena, Papua Pegunungan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
EVAKUASI: Insiden baku tembak antara aparat dan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua kembali terjadi. Kali ini terjadi di Wamena, Papua Pegunungan. Kontak tembak itu dilaporkan terjadi sejak Senin (9/5/2025) hingga hari ini, Selasa (10/5/2025). 

"Langkah sepihak ini mencederai nilai perjuangan dan merusak citra kami di mata dunia,” tegas Sebby Sambom.

Pihak pusat menilai tindakan Egianus Kogoya tidak hanya melanggar sistem komando.

Tetapi juga telah memicu krisis kepercayaan baik dari internal maupun mitra komunikasi internasional. 

Bahkan, sejumlah media asing disebut mulai menarik diri dari peliputan karena menilai TPNPB-OPM tidak lagi konsisten dalam arah perjuangan.

Salah satu titik panas ketegangan ini adalah pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens. 

Menurut markas pusat, pembebasan tersebut dilakukan tanpa prosedur dan komunikasi yang benar. 

Baca juga: POTRET Momen Gubernur Al Haris dan Wali Kota Maulana Bongkar Lapak PKL di Pasar Talang Banjar

“Kesepakatan dilakukan secara sepihak oleh Egianus dan kelompok terdekatnya. Kami merasa dibohongi,” ujar Sambom.

Selain itu, markas pusat juga menolak keras aksi bersenjata Egianus di Wamena yang menyasar warga sipil. 

Serangan tersebut dinilai tidak sesuai dengan prinsip perjuangan dan lebih merefleksikan luapan emosi pribadi ketimbang strategi gerakan. 

“Tindakan seperti ini bukan perjuangan. Ini hanya akan memperburuk kondisi rakyat sipil Papua dan merusak kredibilitas gerakan kami,” lanjut pernyataan tersebut.

Situasi ini mendorong markas pusat untuk memanggil pentolan KKB Papua kembali ke markas di Ndugama guna menjalani evaluasi dan klarifikasi menyeluruh. 

Markas pusat menegaskan bahwa seluruh unit perlawanan harus tunduk pada sistem komando terpusat demi menjaga kekuatan dan arah perjuangan bersama. 

“Keputusan besar seperti pengumuman perang harus datang dari panglima tertinggi, bukan komandan wilayah secara sepihak,” tegas mereka.

Kini, masa depan Egianus Kogoya dalam tubuh TPNPB menjadi tanda tanya besar. Apakah ia akan kembali dan bertanggung jawab, atau memilih terus bergerak sendiri.

Jika itu dilakukan, sikap Egianus Kogoy berpotensi memecah belah gerakan Papua Merdeka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved