Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

Gubernur PBD Klaim Warga Pulau Gag Minta Menteri ESDM Bahlil Tak Tutup Tambang Nikel di Raja Ampat

Warga di Pulau Gag dikabarkan tidak ingin tambang nikel yang menjadi sorotan belakanagan agar tak ditutup Menteri ESDM.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Warga di Pulau Gag dikabarkan tidak ingin tambang nikel yang menjadi sorotan belakanagan agar tak ditutup Menteri ESDM. Permintaan masyarakat disampaikan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu. Elisa klaim masyarakat sekitar tambang di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya justru meminta agar tambang itu dilanjutkan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Warga di Pulau Gag dikabarkan tidak ingin tambang nikel yang menjadi sorotan belakanagan agar tak ditutup Menteri ESDM.

Permintaan masyarakat disampaikan Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu.

Elisa klaim masyarakat sekitar tambang di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya justru meminta agar tambang itu dilanjutkan.

Adapun tambang nikel itu sebagaimana diketahui milik PT GAG Nikel, anak perusahaan dari PT ANTAM.

Kata dia, menurut warga, pertambangan di Pulau Gag, terbukti memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak.

Menurut penjelasannya, harapan itu disampaikan mereka saat dirinya tengah meninjau lokasi tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag,  bersama ESDM Bahlil Lahadalia dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam.

"Ketika kami sampai disana, masyarakat lokal, semua yang ada disitu, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis, minta 'Pak Menteri ini (tambang nikel) tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan'," kata Elisa dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Minggu (8/6/2035).

Terhadap harapan tersebut, ia hanya menuturkan pemerintah harus hadir guna kesejahteraan masyarakat.

"Dan kalau kami pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah," imbuhnya.

Baca juga: TEMUAN Kementerian Lingkungan Hidup di Tambang Nikel Raja Ampat: Singgung Izin Khusus, Sedimentasi

Baca juga: PENGALAMAN Sri Mulyani, Menkeu Pertama Injakkan Kaki di Nduga, Jadi Target Serangan KKB Papua

Hal senada disampaikan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam. Ia mengaku masyarakat disana tidak menginginkan jika aktifitas pertambangan di sana tidak ditutup.

"Mereka tidak mau tutup tambang, karena itu untuk menopang kehidupan mereka disana," ujarnya.

Atas permintaan tersebut, ia pun berharap tambang nikel di pulau Gag tersebut dapat beroperasi kembali.

"Mereka menginginkan itu, karena itu kami berharap kebetulan ada Pak Menteri disini untuk membuka tambang itu," tuturnya.

Namun, ia meminta agar pengawasan ditingkatkan, terutama terkait analisis dampak lingkungan.

"Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih promosi yang baik, jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif, wisatawan jadi berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar kedepan tidak dicemari," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved