Berita Viral

SIAPA Bos Tarmin Nekat Kupon Daging Dijual Rp15 Ribu kepada Warga: Mohon Dimaklumi

Nama Tarmin, bos panitia kurban yang juga membuat aturan kupon daging kurban Idul Adha 2025 dijual kepada warga Rp15 ribu jadi sorotan.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
SIAPA Bos Tarmin Nekat Kupon Daging Dijual Rp15 Ribu kepada Warga: Mohon Dimaklumi 

TRIBUNJAMBI.COM - Heboh kupon daging kurban Idul Adha 2025 dijual kepada warga Rp15 ribu.

Sejumlah warga pun mengaku jika mereka membeli kupon daging itu dari tangan Tarmin ali, bos panitia kurban.

Sontak saja, perayaan Idul Adha 2025 di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekas ini langsung viral di sosial media.

Sejumlah video menunjukkan warga yang mau memiliki kupon daging harus membayar Rp15 ribu agar dapat jatah.

Aksi ini punn memunculkan perdebatan luas dan menjadi viral se-Indonesia.

Nama Tarmin, bos panitia kurban yang juga jadi pusat perhatian dalam video viral tersebut angkat bicara.

Baca juga: PERKATAAN Selingkuhan Wadison Pasaribu Bikin Geram, Pantas Petry Sihombing Dibunuh Suaminya Sendiri

Baca juga: PANTAS Adhel Setiawan Ngotot Penjarakan Dedi Mulyadi, Ogah Anaknya Masuk Barak: Demi Melindungi Hak

Baca juga: DITARGET KKB, Sri Mulyani Dikawal Letjen Richard Tampubolon hingga 9 Polwan di Nduga, Ada Menhan

Dalam klarifikasinya, Tarmin menjelaskan alasan dibalik pungutan Rp15 ribu itu.

Peristiwa ini bermula saat warga yang hendak mengambil daging kurban sapi di wilayah Cikiwul terkejut ketika diminta membayar Rp15 ribu.

Dalam video yang beredar, seorang perekam bertanya, "Nebus ieu Rp15 ribu mang Aming?" yang dijawab "Iya" oleh warga penerima kupon.

Saat ditanya siapa yang menerima uang tersebut, warga menyebut nama "bos Tarmin."

Kejadian ini semakin memicu tanda tanya ketika perekam video mewawancarai seorang ibu yang baru saja mengambil daging.

Ibu tersebut mengaku membayar Rp45 ribu untuk tiga kantong daging, yang berarti setiap kantong seharga Rp15 ribu. Pengakuan ini semakin menguatkan dugaan penjualan kupon daging kurban.

Menanggapi kehebohan yang terjadi, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima klarifikasi dari Tarmin. Melalui sebuah tayangan video, Tarmin menjelaskan kronologi dan alasannya.

Menurut Tarmin, pada Idul Adha 2025 ini, ada pihak dermawan yang menyerahkan sapi kurban kepadanya untuk dibagikan kepada warga Cikiwul, khususnya para pemulung.

Ia menjelaskan bahwa di wilayahnya sebelumnya tidak pernah ada pembagian daging kurban.

"Saya dan teman-teman semua ini sebelum datang atau ada sapi di tempat kami itu sudah musyawarah dan kesepakatan bersama. Karena melihat awalnya belum ada sapi yang memberi. Setelah adanya sapi yang memberi, dapatlah sebuah sapi karena inisiatif saya ingin membantu teman-teman kami khususnya kepada para pemulung karena setiap adanya kurban, mereka mengadu pada kami tidak mendapatkan daging," terang Tarmin.

Setelah menerima hewan kurban, Tarmin bersama panitia dan masyarakat bermusyawarah mengenai teknis penyembelihan.

Dari musyawarah inilah disepakati bahwa dibutuhkan biaya untuk pemotongan, jasa bantuan warga, serta konsumsi bagi para pekerja. Oleh karena itu, panitia sepakat untuk menarik uang Rp15 ribu dari warga.

Tarmin juga menambahkan bahwa tidak semua pihak pemberi kurban menyertakan dana operasional.

"Setelah dapat sapi, tentunya si pembeli memberikan sapi. Ada yang sebagian memberikan uang untuk biaya tanggung jawab tu, ada juga sebagian yang plus sapi, dan ada juga tambahan lagi sapi saya memotong tiga, jadi ada tambahan lagi pembeli sapi, saya patungan dengan hamba Allah yang memberikan kepada kami," jelas Tarmin.

Tarmin menegaskan bahwa uang Rp15 ribu yang terkumpul dari warga digunakan untuk dibagi-bagikan kepada warga yang membantu proses penyembelihan dan pengolahan daging.

"Kami sebelum adanya sapi, jadi kami setelah musyawarah dengan teman-teman semua, kami ingin menyampaikan bahwa untuk biaya pemotongan dan untuk pekerjaan mretel sapi itu, dan untuk makan teman-teman karena satu hari full, jadi kami dengan inisiatif, kami meminta bantuan sebesar Rp15 ribu, itu betul. Tetapi tidak semuanya diambil bantuan yang Rp15 ribu itu karena hanya secukupnya," imbuhnya.

Atas kegaduhan yang ditimbulkan, Tarmin secara terbuka menyampaikan permohonan maaf.

"Mohon dimaklumi dan mohon dimaafkan. Karena telah membuat kegaduhan di wilayah khususnya Kota Bekasi, Kecamatan Bantargebang, Kelurahan Cikiwul atas keviralan ini," ujarnya.

Ia menekankan bahwa tidak ada niat panitia untuk menimbulkan keviralan atau sensasi.

"Kami mendapatkan sapi tapi tidak mendapatkan bantuan uang. Karena tujuannya hamba Allah ini hanya memberikan sapi agar teman-teman kami memakan daging. Kami sebagai manusia biasa banyak salah dan dosa tapi tidak ada niat kami untuk membuat jadi viral," pungkas Tarmin.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved