Berita Viral

PESAWAT Sri Mulyani Jadi Sasaran KKB Papua, Sampai Nduga Pakai Rompi Anti Peluru: Ini Pertama Kali

Pesawat yang ditumpangi Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin rupanya jadi target KKB Papua.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Pesawat yang ditumpangi Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin rupanya jadi target KKB Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat yang ditumpangi Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin rupanya jadi target KKB Papua.

Ya, Menkeu Sri Mulyani dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin pertama kalinya mengunjungi Nduda, Papua Pegunungan, Sabtu (7/6/2025).

Dalam kunjungannya, Sri Mulyani dan Sjafrie Sjamsoeddin tampak mengenakan rompi anti peluru.

Pemakaian rompi anti peluru ini sebagai bentuk pengamanan, lantaran tingginya resiko keamanan di Nduga.

Diktahui Nduga masih jadi daerah yang masuk zona merah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kadatangan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sri Mulyani ini untuk melihat langsung wilayah serta mendukung upaya peningkatan keamanan, pendidikan, kesehatan dan pembangunan bagi masyarakat.

Baca juga: GURU Wanita Ngamar dengan Anggota LSM Digrebek, Nyaris Mau Kabur, Suami Minta Damai: Masih Cinta

Baca juga: TPNPB-OPM Serukan Perlawanan Massal di Papua: Jakarta Tak Tertarik pada Rakyat, tapi Sumber Alamnya!

Baca juga: SUMBER Harta Kekayaan Hercules, Ketum GRIB Jaya Miliki Mobil, Rumah Mewah Hingga Bisnis Kapal

Dalam lawatan ini, Menkeu dan Menhan menyambangi Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, serta bertatap muka dengan jajaran Forkompimda. 

Mata Sri Mulyani tampak berkaca-kaca saat memberikan kata sambutan di hadapan Forkompimda dan warga.

Kunjungan pertama

Kunjungan Menkeu Sri Mulyani ke Nduga ini merupakan yang pertama kali baginya.

Sri Mulyani pun sempat menyebut, selama ini belum pernah ada Menteri Keuangan yang menginjakkan kaki di Kabupaten Nduga, di provinsi paling timur Indonesia ini.

Meski demikian, selama menjabat Menteri Keuangan baik di era Presiden Joko Widodo, hingga kini di era Presiden Prabowo Subianto, Sri Mulyani telah mengunjungi beberapa daerah di Papua.

“Betul apa yang dikatakan Pak Menhan, mungkin belum ada Menteri Keuangan yang ke sini (Nduga) atau ke Papua," katanya.  

“Saya sendiri sudah beberapa kali datang ke beberapa lokasi atau daerah di Papua, dan ini pertama kali saya ke Nduga,” ujar Sri Mulyani.

Lebih memahami kondisi yang sebenarnya

Menurut Sri Mulyani, dengan melihat langsung situasi dan kondisi pembangunan di Kabupaten Nduga, saat ini dia merasa bisa lebih memahami kondisi yang sebenarnya secara lebih baik.

“Karena kalau melihat hanya dari angka, maka tidak bisa melihat situasi dan tantangan yang dihadapi, seperti berbagai risiko, dan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian,” ujar dia. 

Sri Mulyani pun sempat mengucapkan terima kasih kepada Menhan, karena telah mengajaknya untuk melihat langsung situasi dan kondisi pembangunan di Kabupaten Nduga

Dalam kesempatan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, menerima aspirasi pembangunan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nduga yang diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Nduga, Yoas Beon, Plt Sekda Nduga, Ketua DPRD, serta sejumlah kepala OPD turut hadir dalam pertemuan tersebut.

PESAWAT Sri Mulyani Jadi Sasaran KKB Papua, Sampai Nduga Pakai Rompi Anti Peluru: Ini Pertama Kali
PESAWAT Sri Mulyani Jadi Sasaran KKB Papua, Sampai Nduga Pakai Rompi Anti Peluru: Ini Pertama Kali (ist)

Mencari solusi agar daerah Nduga bisa lebih berkembang

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menegaskan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat berkomitmen untuk melihat langsung tantangan yang dihadapi masyarakat, sekaligus mencari solusi agar daerah ini bisa lebih berkembang.

Sri Mulyani menambahkan, pentingnya akses pendidikan bagi generasi muda Nduga, agar mereka dapat bersaing dan membangun masa depan yang lebih baik.

“Saya datang kesini langsung bersama Bapak Menteri Pertahanan guna melihat kondisi secara langsung daerah Nduga dan upaya apa yang dapat kami lakukan bagi masyarakat, agar terus berkembang baik bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan dan juga kesejahteraan Nduga,” ungkapnya.

Sri Mulyani menyadari bahwa daerah Nduga sangat bergantung dangan transfer dana dari pemerintah pusat untuk Forkopimda, namun menyadari keamanan dan ketenangan adalah faktor utama untuk pembangunan.

Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap kedepannya keamanan dan ketenangan di Nduga semakin baik.

“Saya telah melihat dan mengetahui langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Nduga dan saya berharap ke depannya semakin baik dalam pembangunan di Nduga,” ujarnya. 

Senada dengan itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan, kehadiran mereka bertujuan untuk memahami situasi dan memastikan pemerintah pusat dapat mengambil langkah konkret dalam peningkatan stabilitas keamanan di Nduga

Seusai pertemuan, kedua menteri bertolak ke Timika sebelum kembali ke Jakarta, membawa berbagai masukan dari masyarakat yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan ke depan.

Kunjungan ini menandai langkah penting bagi Nduga dalam mendapatkan perhatian pemerintah pusat untuk menghadapi tantangan keamanan dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Pesawat yang Ditumpangi Menkeu Sri Mulyani Menjadi Target KKB/OPM

Ternyata, pesawat yang mengangkut Menkeu Sri Mulyani dan Menhan Sjafrie sebelumnya sudah menjadi target bagi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). 

Pesawat sipil dengan register PK-ELM milik PT Elang Nusantara Air itu menjadi target bagi pasukan TPNPB-OPM karena sebelumnya mengangkut Panglima Kogabwilhan III, Lenan Jenderal (Letjen) TNI Bambang Trisnohadi dan pasukannya.

“Pesawat sipil dengan nomor penerbangan PK-ELM Elang Nusantara Air yang diterbangkan dari Timika ke Nduga, ditetapkan sebagai DPO oleh TPNPB-OPM,” kata Juru Bicara OPM Sebby Sambom dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu sore.

Sebby menambahkan, pesawat ini menjadi target utama jika memasuki wilayah konflik bersenjata di seluruh Tanah Papua.

“Pesawat beserta pilot dan co-pilot telah memasuki wilayah yang kami tetapkan sebagai zona perang dengan pasukan militer Indonesia,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved