Bertia Viral
MANTAN Stafsus Nadiem Makarim Diperiksa Atas Kasus Laptop Rp9,9 Triliun, Bukan Orang Sembarangan
Tiga mantan stafsus Nadiem Makarim itu yakni Fiona Handayani, Jurist Tan, dan Ibrahim Arief. Ketiganya menjabat sebagai stafsus sekaligus tenaga
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Mereka sejatinya akan diperiksa dalam dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook.
"Sudah dijadwalkan bahwa tiga orang ini tidak hadir dalam pemeriksaan yang sudah dijadwalkan kemarin dan dua hari lalu," kata Harli saat dikonfirmasi, Jum'at (6/5/2025).
Oleh sebabnya, untuk mengantisipasi para stafsus itu tidak bersikap kooperatif saat dipanggil penyidik, maka pihaknya pun telah menerbitkan pencekalan terhadap ketiga orang tersebut.
Harli menjelaskan, bahwa penyidik telah menerbitkan pencekalan terhadap tiga orang itu sejak 4 Juni 2025 lalu.
"Oleh karenanya seperti yang sudah kami sampaikan penyidik mempertimbangkan untuk melakukan upaya cegah tangkal (cekal) terhadap yang bersangkutan itu sudah dilakukan per tanggal 4 Juni 2025," ucap Harli.

Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Laptop
Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan tengah mengusut perkara dugaan korupsi pengadaan chromebook atau laptop dalam program digitalisasi di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan, bahwa penyidik telah meningkatkan status perkara tersebut dari penyelidikan ke penyidikan.
"Penyidik pada Jampidsus telah menaikkan status ke tahap penyidikan terkait penanganan perkara dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan tahun 2019-2022," kata Harli dalam keteranganya, Senin (26/5/2025).
Hari menjelaskan, pengusutan kasus itu bermula pada tahun 2020 ketika Kemendikbudristek menyusun rencana pengadaan bantuan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan mulai dari dasar hingga atas.
Hal itu bertujuan untuk pelaksanaan asesmen Kompetensi Minimal (AKM).
Padahal saat pengalaman uji coba pengadaan peralatan TIK berupa chromebook 2018-2019 hal itu tidak berjalan efektif karena kendala jaringan internet.
"Bahwa kondisi jaringan internet di Indonesia sampai saat ini diketahui belum merata, akibatnya penggunaan Chromebook sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) pada satuan pendidikan berjalan tidak efektif," katanya.
Berdasarkan pengalaman uji coba tersebut dan perbandingan beberapa operating system (OS), tim teknis yang mengurus pengadaan itu pun membuat kajian pertama dengan merekomendasikan penggunaan spesifikasi OS Windows.
Akan tetapi saat itu Kemendikbudristek justru malah mengganti spesifikasi pada kajian pertama itu dengan kajian baru dengan spesifikasi OS berbasis Chromebook.
Nadiem Makarim
Fiona Handayani
Jurist Tan
Ibrahim Arief
stafsus
korupsi
laptop
Chromebook
Tribunjambi.com
Presiden Joko Widodo
Menteri Pendidikan
KALANG KABUT Menteri Bahlil Diteriaki Penipu Saat ke Papua, Nekat Kabur Lewat Pintu Belakang Bandara |
![]() |
---|
GURU Wanita Ngamar dengan Anggota LSM Digrebek, Nyaris Mau Kabur, Suami Minta Damai: Masih Cinta |
![]() |
---|
'Aku Talak Kau' Tangis Siti Dicerai Suami Saat Live TikTok Ditonton Ribuan Orang, Baru Setahun Nikah |
![]() |
---|
VIRAL Ada Busi Racing Dianggaran Dinsos, Gubernur Bobby Kaget: Kemarin Tusuk Gigi, Ini Mau Balapan? |
![]() |
---|
MATI KUTU Razman Nasution Dimaki Eks Jenderal Yayat Sudrajat Gegara Hercules, Kini Alasan Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.