Berita Internsional

Empat Warga Gaza Meninggal karena Luka Tembak dan Terjepit saat Ricuh Distribusi Bantuan

Ratusan warga Palestina menyerbu gudang milik PBB di Gaza pada Rabu (28/5/2025), dalam upaya putus asa untuk mendapatkan makanan

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Yedioth Ahronoth/IDF
SITUASI GAZA- Situasi di kawasan Shijaiyah di Jalur Gaza setelah diserang Israel pada hari Rabu, 9 April 2025. Empat warga gaza meninggal saat distribusi bantuan, kemarin (28/5). Dua meninggal akibat terhimpit reruntuhan bangunan, sementara dua lainnya mengalami luka tembak 

TRIBUNJAMBI.COM – Ratusan warga Palestina menyerbu gudang milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza pada Rabu (28/5/2025), dalam upaya putus asa untuk mendapatkan makanan.

Kerumunan orang tampak saling dorong dan berteriak saat mencoba masuk ke bangunan penyimpanan.

Beberapa bahkan menghancurkan bagian bangunan untuk dapat mengakses isi gudang.

Pejabat di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa melaporkan empat korban meninggal dalam insiden ini—dua akibat terinjak massa dan dua lainnya karena luka tembak.

Puluhan warga yang berhasil masuk membawa keluar karung-karung besar berisi tepung seberat 25 kilogram, berdesakan menembus kerumunan demi menyelamatkan barang bantuan.

Kematian Bertambah

Kematian ini terjadi hanya sehari setelah insiden penembakan terhadap warga yang menyerbu lokasi distribusi bantuan baru di Gaza.

Lokasi tersebut dikelola oleh yayasan bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat.

Dalam kejadian itu, satu orang tewas dan 48 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Militer Israel mengklaim hanya melepaskan tembakan peringatan dari jarak jauh untuk mengendalikan situasi.

Pihak yayasan menyatakan kontraktor keamanannya tidak melakukan penembakan.

Namun, Rumah Sakit Lapangan Palang Merah melaporkan bahwa sebagian besar korban luka mengalami luka tembak, termasuk wanita dan anak-anak.

Krisis Kemanusiaan Meningkat

Utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Sigrid Kaag, menyampaikan kepada Dewan Keamanan bahwa bantuan yang masuk ke Gaza saat ini layaknya “sekoci penyelamat setelah kapal karam.”

Ia menambahkan bahwa warga Gaza kini telah kehilangan harapan hidup.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved