Subsidi Upah

CATAT! Pemerintah Gulirkan 5 Stimulus Ekonomi Mulai Juni Selain Subsidi Pekerja: Diskon Tol-Listrik

Tayang: Minggu, 25 Mei 2025 09:28 WIB

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat

CATAT! Pemerintah Gulirkan 5 Stimulus Ekonomi Mulai Juni Selain Subsidi Pekerja: Diskon Tol-Listrik

BPMI Setpres

BANTUAN: Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menyiapkan lima stimulus ekonomi tambahan selain bantuan subsidi pekerja. Bantuan ini akan mulai digulirkan pada Juni 2025. (foto:BPMI Setpres)

Baca Selanjutnya:

Profil Heri Gunawan, Politikus Gerindra Tersangka Korupsi Dana Sosial BI dan OJK

CATAT! Pemerintah Gulirkan 5 Stimulus Ekonomi Mulai Juni Selain Subsidi Pekerja: Diskon Tol hingga Listrik

TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menyiapkan lima stimulus ekonomi tambahan selain bantuan subsidi pekerja.

Bantuan ini akan mulai digulirkan pada Juni 2025.

Serangkaian insentif ini dihadirkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, terutama selama masa libur sekolah.

Langkah ini diputuskan dalam rapat koordinasi nasional yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (23/5) di Jakarta.

Stimulus akan digulirkan bersamaan dengan Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang juga mulai disalurkan 5 Juni 2025.

Berikut lima stimulus utama yang akan diterapkan:

1. Diskon Biaya Transportasi

Pemerintah memberikan potongan harga untuk tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut selama masa liburan sekolah.

Tujuannya adalah meringankan beban mobilitas keluarga serta mendorong pariwisata domestik.

2. Potongan Tarif Tol

Selama Juni hingga Juli 2025, pengguna jalan tol akan mendapatkan diskon tarif khusus.

Program ini menyasar sekitar 110 juta pengendara, terutama yang melakukan perjalanan antar kota di masa liburan.

3. Diskon Tarif Listrik 50 Persen

Sebanyak 79,3 juta rumah tangga berdaya listrik di bawah 1.300 VA akan menerima diskon 50 persen tarif listrik selama dua bulan, yakni Juni dan Juli.
Kebijakan ini diyakini akan meringankan pengeluaran rumah tangga rentan.

4. Tambahan Bantuan Sosial

Pemerintah juga menambah alokasi bantuan sembako dan bantuan pangan, yang akan menjangkau 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Ini menjadi bentuk perlindungan sosial yang berkelanjutan terhadap keluarga prasejahtera.

5. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Buruh yang bekerja di sektor padat karya akan mendapatkan diskon iuran JKK, sebagai bentuk dukungan terhadap sektor industri padat tenaga kerja.

Stimulus ini diharapkan membantu pelaku usaha tetap produktif dan mampu mempertahankan tenaga kerja.

“Kita akan siapkan enam paket stimulus. Masing-masing kementerian sedang menyiapkan regulasinya. Saya sudah laporkan ke Pak Presiden Prabowo dan mudah-mudahan segera diumumkan,” ujar Airlangga Hartarto.

Ditambah Bantuan Subsidi Upah (BSU)

Tak hanya lima stimulus di atas, pemerintah juga akan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta.
Program ini serupa dengan skema bantuan masa pandemi, namun nominalnya lebih kecil dari Rp 600 ribu, sesuai penyesuaian kondisi ekonomi saat ini.

Airlangga menyebut, anggaran BSU sudah disiapkan dalam APBN, dan saat ini tinggal menunggu finalisasi teknis.

“Sudah ada (anggarannya), tapi kita lagi finalisasi,” tambahnya.

Jaga Daya Beli, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Airlangga menekankan, stimulus pertengahan tahun ini sangat penting karena momen konsumsi besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru telah berlalu.

Dengan adanya libur sekolah dan pencairan gaji ke-13, pemerintah ingin momentum konsumsi tetap terjaga.

Targetnya, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tetap bisa berada di kisaran 5 persen.
Sebagai catatan, kuartal I 2025 hanya tumbuh 4,87 persen, lebih rendah dibanding 5,11 persen di kuartal I tahun sebelumnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News