Berita Jambi
Empat Hari Harimau Sumatera Jantan Terjerat Perangkap Babi di Tebo dengan Kaki Terinfeksi
Seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) jantan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah empat hari terjerat perangkap babi
Penulis: Rifani Halim | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) jantan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah empat hari terjerat perangkap babi di kawasan hutan Kabupaten Tebo, Jambi.
Jerat tersebut melilit kaki depannya hingga menembus tulang, menyebabkan aliran darah terhenti dan jari-jarinya terputus.
“Saat tim akan mengevakuasi, harimaunya memberontak kuat sekali hingga kayu pengait jerat patah. Ia sempat melarikan diri ke semak-semak,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Agung Nugroho, Rabu (21/5).
Peristiwa ini terjadi di hutan yang sudah beralih fungsi menjadi kawasan perhutanan sosial atau Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Bungo Pandan, tepatnya di Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.
Menurut Agung, tim terpaksa menggunakan alat berat untuk membuka akses menuju semak tempat harimau terperangkap.
Setelah kondisi memungkinkan, tim medis segera menembakkan bius dan memeriksa kondisi satwa dilindungi tersebut.
“Lukanya sudah parah dan terinfeksi. Saat ditemukan, harimau dalam kondisi demam tinggi,” jelas Agung.
Harimau jantan berusia sekitar 5-6 tahun itu langsung dibawa ke Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tim dokter hewan kini tengah berupaya menyelamatkan kakinya dari amputasi.
“Infeksinya cukup berat. Kita lakukan pembersihan jaringan mati dan pemberian antibiotik secara rutin. Kemungkinan sembuh total kecil, tapi kami berusaha agar amputasi bisa dihindari,” tambahnya.
Ia mengakui, jika amputasi dilakukan, maka harimau jantan tersebut akan kesulitan bertahan hidup di alam liar.
“Kalau betina mungkin masih bisa bertahan, tapi jantan punya wilayah yang harus dipertahankan. Ini akan jadi tantangan,” katanya.
Lokasi temuan berada tak jauh dari kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), namun pihak BKSDA masih menelusuri asal usul individu harimau tersebut.
Warga setempat yang menemukan harimau dalam kondisi terjerat segera melaporkan ke pihak kepolisian.
Polisi kemudian meneruskan informasi ke BKSDA Jambi, yang langsung mengirim tim ke lokasi pada Selasa (13/5/2025).
“Sore harinya langsung kita bawa ke Jambi, tiba malam karena jaraknya cukup jauh,” jelas Agung.
Populasi Harimau Menurun
Populasi harimau sumatera di alam liar, terutama di kawasan hutan Provinsi Jambi, kian menurun.
Kondisi itu akibat deforestasi dan konflik dengan manusia.
Berdasarkan data BKSDA Jambi tahun 2024, populasi harimau Sumatera hanya tersisa sekitar 183 ekor, tersebar di Taman Nasional Kerinci Seblat, TN Bukit Tigapuluh, dan kawasan lainnya.
Baca juga: Pria 25 Tahun Posting Video Mantan di Status WA karena tak Diberi Uang Rp400 Ribu
Baca juga: Demo Mahasiswa di Balai Kota Jakarta Berujung Ricuh, 93 Orang Diamankan, 7 Polisi Terluka
Baca juga: Polisi Gadungan Tipu Polisi Asli Ratusan Juta karena Ingin Mutasi
Baca juga: 85 Warga Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Bantuan Kemanusiaan Belum Tiba
Ali Pedagang Toko Kelontong Ungkap Peredaran Uang Palsu di Jambi, Dalam Sebulan Rugi Rp 1 Juta |
![]() |
---|
Sidang Pencucian Uang Hasil Narkoba di PN Jambi, Helen dan Tek Hui Batal Jadi Saksi |
![]() |
---|
Uang Palsu Marak Beredar di Jambi, Pengedar Beraksi saat Pedagang Sibuk |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Peredaran Uang Palsu di Jambi, Pedagang Kelontong Jadi Korban |
![]() |
---|
Peredaran Uang Palsu di Jambi Bikin Resah, Pelaku Manfaatkan Jam Sibuk dan Dini Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.