Berita Internasional

Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Ditangkap saat Unjuk Rasa, Tolak Pendudukan Israel di Gaza

Seorang pendiri merek es krim ternama Ben & Jerry's ditangkap bersama enam aktivis setelah melayangkan protes kepada pemerintah Amerika Serikat

Editor: Mareza Sutan AJ
Tangkapan Layar/NBC News
DITANGKAP - Pendiri merek es krim kenamaan Ben & Jerry's, Ben Cohen ditangkap saat melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (14/5/2025). Dia ditangkap karena menyuarakan penolakan Israel menduduki Gaza. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pendiri merek es krim ternama Ben & Jerry's ditangkap bersama enam aktivis setelah melayangkan protes kepada pemerintah Amerika Serikat pada Rabu (14/5/2025).

Dia adalah Ben Cohen, salah satu pendiri merek es krim ternama Ben & Jerry's.

Cohen ditangkap bersama enam aktivis lainnya, setelah melayangkan protes kepada pemerintah AS.

Al Jazeera melaporkan, penangkapan Ben terjadi saat Menteri Kesehatan AS, Robert F Kennedy Jr, memberikan kesaksian kepada anggota parlemen mengenai restrukturisasi lembaga kesehatan federal.

Namun di tengah berlangsungnya persidangan, Cohen dan para demonstran lainnya melakukan interupsi dengan meneriakkan kalimat

"Kongres mengirim bom yang membunuh anak-anak di Gaza dan membayarnya dengan pemotongan dana Medicaid."

Bukan itu saja, saat dibawa pergi, Cohen juga turut mendesak para senator AS untuk menekan Israel agar mengizinkan makanan sampai ke "anak-anak yang kelaparan".

Buntut kegaduhan ini, Cohen ditahan oleh Polisi Capitol AS.

Dia dituduh "mengganggu, menghalangi, atau menyebabkan ketidaknyamanan".

Cohen adalah salah satu dari tujuh pengunjuk rasa yang dipaksa keluar dari sidang Senat.

Dia didakwa dengan pelanggaran ringan berupa membuat kerumunan dan penghalang.

Adapun ancamannya adalah hukuman hingga 90 hari penjara, serta dijatuhi denda 500 dolar AS.

Pernah Ditangkap karena Kritik Pemerintah

Sebelum ini, Ben Cohen juga pernah ditangkap lantaran mengkritik pemerintah AS.

Cohen dikenal sebagai kritikus vokal terhadap kebijakan Israel, terutama yang berkaitan dengan pendudukan wilayah Palestina dan konflik di Gaza.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved