Polemik di Papua
"Kontrol Internal Lapas Sudah Sangat Lemah" Sorot Anggota DPR Fraksi PKS Soal 3 Napi KKB Papua Kabur
Insiden kaburnya tiga narapidana terkait KKB Papua dari Lapas Kelas IIB Nabire mendapat sorotan dari anggota Komisi XIII DPR RI, Hamid Noor Yasin.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Kontrol Internal Lapas Sudah Sangat Lemah" Sorot Anggota DPR Fraksi PKS Soal 3 Napi KKB Papua Kabur
TRIBUNJAMBI.COM - Insiden kaburnya tiga narapidana terkait Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua dari Lapas Kelas IIB Nabire mendapat sorotan dari anggota Komisi XIII DPR RI.
Sorotan yang diberikan anggota Fraksi PPKS bernama Hamid Noor Yasin itu terkait pengamanan Lapas yang ada di Papua Tengah tersebut.
Dia menilair, pengamaman di Lapas tersebut sudah sangat lemah.
Respon serius pun disampaikannya atas insiden yang terjadi pada Kamis (8/5/2025).
Seperti diketahui, tiga narapida (napi) terafiliasi KKB Papua kabur dari Lapas Kelas IIB Nabire, Kamis (8/5/2025).
Ketiga napi yang melarikan diri itu terkait kasus percobaan pembunuhan, pembunuhan hingga kepemilikan senjata api (senpi).
Napi tersebut yakni Irimus Telenggen alias Sayur, Salam Telenggen alias Uras Telenggen, dan Yomison Murib alias Biasa.
Menurut Hamid, peristiwa ini mencerminkan lemahnya sistem keamanan lembaga pemasyarakatan di daerah rawan konflik.
Baca juga: Detik-detik Polisi Diserang saat Olah TKP Napi KKB Papua Kabur, Kapolda: Diawali Teriakan Provokatif
Baca juga: Sosok Lenis Kogoya, Eks Stafsus Jokowi Jadi Stafsus Menhan Buronan KKB Papua: Pangkat Letkol Tituler
Kata dia, fakta bahwa CCTV dalam kondisi tidak berfungsi dan jumlah petugas sangat minim menjadi catatan serius bagi pemerintah, khususnya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Ini bukan soal insiden biasa, tapi soal kerentanan keamanan nasional. Kita berbicara tentang napi berisiko tinggi yang bisa saja bergabung kembali dengan kelompok bersenjata. Maka, sistem pengamanan seperti ini jelas tidak bisa ditoleransi,” tegas Hamid dalam pernyataannya di Jakarta.
Hamid menekankan kaburnya napi KKB Papua berdampak langsung pada stabilitas masyarakat, khususnya di wilayah Papua.
Dia juga menyayangkan terjadinya penyerangan terhadap aparat kepolisian saat melakukan olah TKP di dalam Lapas, yang diduga dipicu oleh teriakan provokatif dari dalam blok tahanan.
“Ini menunjukkan bahwa kontrol internal lapas sudah sangat lemah. Tidak hanya napi bisa kabur, tapi juga mampu memprovokasi kerusuhan terhadap aparat negara.
“Oleh karena itu, isu ini harus mendapatkan serius dari berbagai pihak, baik Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, maupun pihak kepolisian,” tambah Hamid.
Oleh karena itu, Hamid Noor Yasin mendesak dilakukannya audit total terhadap seluruh Lapas di wilayah Papua dan Papua Tengah, khususnya yang menampung napi teroris atau pseparatis.
Selain itu, ia mengusulkan Peningkatan pengawasan terhadap infrastruktur keamanan seperti CCTV dan sistem penguncian.
Baca juga: Ternyata Sosok Pentolan KKB Papua yang Gabung Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan Britu Iqbal
Hamid juga menambahkan perlunya rekrutmen dan pelatihan intensif bagi petugas pemasyarakatan, serta distribusi personel secara proporsional sesuai tingkat risiko tahanan.
“Negara harus hadir dengan ketegasan dan kecermatan. Kita tidak boleh abai terhadap risiko keamanan nasional hanya karena alasan keterbatasan sumber daya. Jika perlu, koordinasi lintas kementerian dan lembaga harus ditingkatkan,” tutup Hamid.
Cara Kabur 3 Napi KKB Papua
Lantas bagaimana cara ketiga narapidana itu bisa kabur pada pukul 00.42 WIT?.
Ternyata ketiga napi tersebut memanfaatkan tangga kayu dengan panjang sekitar 3,5 meter.
Hal itu diketahui dari rekaman CCTV dan keterangan beberapa saksi di Lapas Kelas IIB Nabire.
Dengan tangga itu lah para narapidana itu kemudian memandat pagar besi.
Tinggi pagar yang berhasil dipanjat ketiganya sekitar 8 meter.
Baca juga: "Langkahi Dulu Mayat Kami Jangan Kau Hina Jenderal Kami" Marah Purnawirawan TNI Sumut ke Hercules
Mereka berhasil kabur melewati pagar besi yang berkawat duri tersebut.
Kaburnya ketiga tahanan itu dibenarkan Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare.
Kapolda mengungkapkan bahwa sebelum kabur ketiga napi itu dipercaya petugas untuk membantu memasak air.
Air masak terseut untuk penghuni lapas lainnya.
Hal itu pula disebut yang memungkinkan mereka mengakses area terbuka.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Cerita Ibu Muda Tria Menentukan Nama Bayi, Pertimbangan Tren, Religius dan Keluarga
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik AC Milan vs Bologna di Final Coppa Italia, Kamis 15/5/2025
Baca juga: Anggota Ormas Ngaku dapat Rp7 Juta per Bulan dari Pemalakan Parkir
Baca juga: Ulah KKB Papua Buat Indonesia Ternoda di Mata Dunia: AS Keluarkan Travel Warning ke Warganya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.