Polemik di Papua

"Kontrol Internal Lapas Sudah Sangat Lemah" Sorot Anggota DPR Fraksi PKS Soal 3 Napi KKB Papua Kabur

Insiden kaburnya tiga narapidana terkait KKB Papua dari Lapas Kelas IIB Nabire mendapat sorotan dari anggota Komisi XIII DPR RI, Hamid Noor Yasin.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
PENGAMANAN LEMAH: Insiden kaburnya tiga narapidana terkait KKB Papua dari Lapas Kelas IIB Nabire mendapat sorotan dari anggota Komisi XIII DPR RI, Hamid Noor Yasin. Kata dia, peristiwa ini mencerminkan lemahnya sistem keamanan lembaga pemasyarakatan di daerah rawan konflik. 

Selain itu, ia mengusulkan Peningkatan pengawasan terhadap infrastruktur keamanan seperti CCTV dan sistem penguncian. 

Baca juga: Ternyata Sosok Pentolan KKB Papua yang Gabung Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan Britu Iqbal

Hamid juga menambahkan perlunya rekrutmen dan pelatihan intensif bagi petugas pemasyarakatan, serta distribusi personel secara proporsional sesuai tingkat risiko tahanan.

“Negara harus hadir dengan ketegasan dan kecermatan. Kita tidak boleh abai terhadap risiko keamanan nasional hanya karena alasan keterbatasan sumber daya. Jika perlu, koordinasi lintas kementerian dan lembaga harus ditingkatkan,” tutup Hamid.

Cara Kabur 3 Napi KKB Papua

Lantas bagaimana cara ketiga narapidana itu bisa kabur pada pukul 00.42 WIT?.

Ternyata ketiga napi tersebut memanfaatkan tangga kayu dengan panjang sekitar 3,5 meter.

Hal itu diketahui dari rekaman CCTV dan keterangan beberapa saksi di Lapas Kelas IIB Nabire.

Dengan tangga itu lah para narapidana itu kemudian memandat pagar besi.

Tinggi pagar yang berhasil dipanjat ketiganya sekitar 8 meter.

Baca juga: "Langkahi Dulu Mayat Kami Jangan Kau Hina Jenderal Kami" Marah Purnawirawan TNI Sumut ke Hercules

Mereka berhasil kabur melewati pagar besi yang berkawat duri tersebut.

Kaburnya ketiga tahanan itu dibenarkan Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare.

Kapolda mengungkapkan bahwa sebelum kabur ketiga napi itu dipercaya petugas untuk membantu memasak air.

Air masak terseut untuk penghuni lapas lainnya.

Hal itu pula disebut yang memungkinkan mereka mengakses area terbuka.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Cerita Ibu Muda Tria Menentukan Nama Bayi, Pertimbangan Tren, Religius dan Keluarga

Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik AC Milan vs Bologna di Final Coppa Italia, Kamis 15/5/2025

Baca juga: Anggota Ormas Ngaku dapat Rp7 Juta per Bulan dari Pemalakan Parkir

Baca juga: Ulah KKB Papua Buat Indonesia Ternoda di Mata Dunia: AS Keluarkan Travel Warning ke Warganya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved