Mengenal Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama dari Amerika

TRIBUNJAMBI.COM- Mengenal Robert Francis Prevost atau Paus Leo XIV.

Robert Francis Prevost terpilih menjadi pengganti Paus Fransiskus pada konklaf yang digelar sejak Rabu, 7 Mei 2025.

Setelah pemungutan suara, akhirnya Robert Francis Prevost terpilih menjadi paus baru dari Amerika Serikat.

Proses konklaf berlangsung sekitar 26 jam sejak pintu Kapel Sistina ditutup pada Rabu malam (7/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, dengan Paus ke-267 terpilih.

Pada 8 Mei 2025, Gereja Katolik mencatat sejarah dengan terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV, menjadikannya Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat dan anggota Ordo Santo Agustinus.

Lantas, siapa sebenarnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV? 

Robert Francis Prevost lahir di Chicago pada 14 September 1955.

Orangtuanya Louis Marius Prevost dan Mildred Martinez.

Ayahnya memiliki keturunan Prancis dan Italia, sementara ibunya berasal dari Spanyol. 

Sejak kecil, Prevost aktif dalam kegiatan gereja dan menjadi misdinar di Paroki St. Mary of the Assumption di Chicago.

Ia menempuh pendidikan sarjana di Villanova University, Pennsylvania, dan meraih gelar Bachelor of Science pada 1977.

Baca juga: Paus Baru Terpilih, Asap Putih dari Kapel Sistina Vatikan

Baca juga: Daftar Nama 267 Paus Gereja Katolik Roma dari Abad ke Abad, Tahun 30 Masehi hingga Sekarang

Pada tahun yang sama, ia memasuki novisiat Ordo Santo Agustinus dan mengucapkan kaul kekal pada 29 Agustus 1981.

Prevost kemudian melanjutkan studi teologi di Catholic Theological Union di Chicago dan memperoleh gelar lisensiat serta doktorat dalam hukum kanonik dari Universitas Kepausan Santo Tomas Aquinas di Roma.

Pelayanan di Peru dan Karier Gerejawi

Pada 1985, Prevost memulai misi pastoral di Peru, melayani sebagai pastor paroki, pengajar seminari, dan administrator keuskupan.

Ia menjabat sebagai prior jenderal Ordo Santo Agustinus dari 2001 hingga 2013, memberikan kepemimpinan pada ordo tersebut secara global.

Pada 2014, ia diangkat sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo di Peru, dan setahun kemudian, ia diangkat menjadi uskup keuskupan tersebut.

Selama masa jabatannya, Prevost dikenal karena pendekatannya yang inklusif dan perhatian terhadap komunitas migran serta kelompok terpinggirkan.

Prevost kemudian diangkat secara resmi sebagai kepala keuskupan tersebut pada 2023, menandai puncak dari perjalanan kariernya di Gereja Katolik. 

Selain itu, Prevost juga dikenal sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, posisi yang semakin menguatkan perannya sebagai figur penting dalam Gereja Katolik global.

Baca juga: Ngaku Digusur bak Hewan, Aura Cinta Sebut Uang Rp10 Juta dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tak Cukup

Tantangan dan Harapan

Sebagai Paus, Leo XIV menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis panggilan imamat, sekularisasi, dan kebutuhan akan transparansi dalam menangani kasus-kasus penyalahgunaan dalam gereja.

Ia telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan reformasi yang dimulai oleh pendahulunya dan memperkuat kehadiran gereja di tengah masyarakat global yang beragam.

Dengan latar belakang multikultural dan pengalaman pastoral yang luas, Paus Leo XIV diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam memimpin Gereja Katolik menuju masa depan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pelayanan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Paus Leo XIV Robert Prevost, Orang Amerika yang "Soft Spoken"", 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ngaku Digusur bak Hewan, Aura Cinta Sebut Uang Rp10 Juta dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tak Cukup

Baca juga: Misteri Jalan Lintas Timur di Kabupaten Tanjabbar dan Sabu-sabu 196 Kg Dalam Truk, Ada Kaitan dengan

Baca juga: Paus Baru Terpilih, Asap Putih dari Kapel Sistina Vatikan