Kericuhan di Lapas Narkotika Sumsel

Awal Mula Kericuhan Lapas Narkotika Sumsel Sebelum Ustaz Ceramah saat Razia Ponsel: Sita 54 Unit

Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengungkap awal mula terjadinya kericuhan di Lapas yang berada di Kabupaten Musi Rawas.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sripoku
AWAL MULA: Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengungkap awal mula terjadinya kericuhan di Lapas yang berada di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (8/5/2025). 

Awal Mula Kericuhan di Lapas Narkotika di Sumsel Sebelum UAS Ceramah saat Razia Ponesl: Ada 54 Unit

TRIBUNJAMBI.COM - Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengungkap awal mula terjadinya kericuhan di Lapas yang berada di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (8/5/2025).

Kericuhan itu terjadi sesaat sebelum Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan siraman rohani atau ceramah.

Ternyata, penyebab ricuhnya para narapidana itu lantaran Lapas tersebut sebelumnya melakukan razia.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama saat diwawancarai sejumlah awak media pasca kericuhan.

Heru sapaan Ronald Heru Praptama mengatakan, sebelum kericuhan terjadi, pada Rabu (7/5/2025) malam sekira pukul 19.00 Wib, petugas Lapas melakukan razia di blok banggau.

Dari razia tersebut, petugas menemukan 54 unit handphone di kamar para tahanan.

Karena kecurigaan masih ada handphone yang dimiliki para tahanan, maka Kamis (8/5/2025) kembali melakukan razia.

“Setelah apel sekira pukul 08.00 Wib, petugas kembali melakukan razia, karena diindikasikan masih banyak handphone di kamar bawah,” kata Kalapas, Kamis (8/5/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS: Napi di Lapas Narkotika Sumsel Ricuh saat Ustaz Abdul Somad Mau Beri Ceramah

Baca juga: Respon Jokowi Soal Prabowo Subianto Disebut Presiden Boneka: Ndak Ada, Leadershipnya Sangat Kuat

Kemudian, petugas pun membagi waktu untuk melakukan razia di blok angsa dan sisa kamar di blok banggau.

Untuk di blok angsa sendiri ada 8 kamar sedangkan di blog banggau hanya 4 kamar.

“Kemudian di kamar 8 yang dipimpin oleh KPLP terjadi kericuhan. Jadi razia di blok banggau kami hentikan. Kami berusaha menenangkan itu,” lanjut Kalapas.

Hanya saja upaya tersebut, tidak berhasil, kemudian petugas pun memilih mundur.

Selain itu, pihaknya menghubungi pihak Polres, Kodim dan Brimob untuk membantu penanganan masalah di Lapas.

Kalapas mengaku, untuk jumlah napi yang melakukan perlawanan, Kalapas mengaku tidak mengetahuinya secara pasti.

Namun, untuk jumlah napi yang ada di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti sampai hari ini sebanyak 1.069 orang.

“Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam kericuhan ini. Termasuk juga penahan yang kabur tidak ada sejauh ini,” tegas Kalapas.

Baca juga: Punya 150 Anggota, Ini Peran Boss BuzzerRP Diduga Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pengadilan

Ditambahkan Kalapas, hanya saja akibat kericuhan tersebut banyak fasilitas di Lapas Narkotika yang rusak, seperti pagar pembatas di kamar blok dan juga pagar di lapangan.

"Termasuk juga kaca jendela yang pecah dan beberapa ruang juga rusak, seperti P2U," tutup Kalapas.

Ustaz asal Lubuk Linggau itu sebelumnya dijadwalkan memberikan siraman rohani terhadap para tahanan atau narapidana (napi).

Kericuhan itu sempat membuat UAS tertahan di dalam Lapas sekitar 30 menit.

Berdasarkan pengakuan Ustaz Abdul Somad, awalnya diberikan tugas untuk memberikan siraman rohani atau ceramah.

Ceramah yang akan belangsung di Masjid Lapas Narkotika Sumatera Selatan itu kepada para tahanan.

Namun kata dia, kondisi kericuhan terjadi saat asap tiba-tiba muncul.

Seketika kondisi itu terjadi kericuhan sekitar pukul 10. 00 WIB.

Meski terjadi kericuhan, informasi yang dihimpun tidak ada tahanan atau narapidana (napi) kabur saat kericuhan terjadi.

Akibat kericuhan itu menyebabkan beberapa fasilitas di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti rusak.

Diantaranya, kaca jendela yang pecah dan kemudian beberapa fasilitas di bagian dalamnya.

Baca juga: Upadate Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Bareskrim Periksa 26 Saksi, Ada Alumni UGM, Ini Daftarnya

Untuk mengendalikan suasana, ratusan personil gabungan baik dari Polri maupun dari TNI langsung berjaga di sekitar Lapas.

Tak hanya itu, kendaraan Taktis milik Brimob dan kendaraan Water Cannon milik Polres Lubuk Linggau juga diturunkan.

Termasuk beberapa mobil ambulans.

Bahkan, beberapa kali petugas juga menembakan gas air mata.

Serta air dari mobil Water Cannon guna melerai kericuhan.

Kemudian sekira pukul 11.30 Wib, suasana berhasil dikendalikan oleh petugas. 

Namun sebelum suasana berhasil dikendalikan, para tahanan tersebut juga sempat melempari batu dari dalam tahanan dan juga terlihat kepulan asap dari bagian dalam tahanan.

Kemudian sekira pukul 11.30 Wib, terlihat beberapa petugas berhasil memukul mundur para tahanan.

Anggota juga berhasil masuk ke dalam Lapas. 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved