Kericuhan di Lapas Narkotika Sumsel

Awal Mula Kericuhan Lapas Narkotika Sumsel Sebelum Ustaz Ceramah saat Razia Ponsel: Sita 54 Unit

Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengungkap awal mula terjadinya kericuhan di Lapas yang berada di Kabupaten Musi Rawas.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sripoku
AWAL MULA: Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengungkap awal mula terjadinya kericuhan di Lapas yang berada di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (8/5/2025). 

“Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dalam kericuhan ini. Termasuk juga penahan yang kabur tidak ada sejauh ini,” tegas Kalapas.

Baca juga: Punya 150 Anggota, Ini Peran Boss BuzzerRP Diduga Merintangi Penyidikan, Penuntutan, dan Pengadilan

Ditambahkan Kalapas, hanya saja akibat kericuhan tersebut banyak fasilitas di Lapas Narkotika yang rusak, seperti pagar pembatas di kamar blok dan juga pagar di lapangan.

"Termasuk juga kaca jendela yang pecah dan beberapa ruang juga rusak, seperti P2U," tutup Kalapas.

Ustaz asal Lubuk Linggau itu sebelumnya dijadwalkan memberikan siraman rohani terhadap para tahanan atau narapidana (napi).

Kericuhan itu sempat membuat UAS tertahan di dalam Lapas sekitar 30 menit.

Berdasarkan pengakuan Ustaz Abdul Somad, awalnya diberikan tugas untuk memberikan siraman rohani atau ceramah.

Ceramah yang akan belangsung di Masjid Lapas Narkotika Sumatera Selatan itu kepada para tahanan.

Namun kata dia, kondisi kericuhan terjadi saat asap tiba-tiba muncul.

Seketika kondisi itu terjadi kericuhan sekitar pukul 10. 00 WIB.

Meski terjadi kericuhan, informasi yang dihimpun tidak ada tahanan atau narapidana (napi) kabur saat kericuhan terjadi.

Akibat kericuhan itu menyebabkan beberapa fasilitas di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti rusak.

Diantaranya, kaca jendela yang pecah dan kemudian beberapa fasilitas di bagian dalamnya.

Baca juga: Upadate Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Bareskrim Periksa 26 Saksi, Ada Alumni UGM, Ini Daftarnya

Untuk mengendalikan suasana, ratusan personil gabungan baik dari Polri maupun dari TNI langsung berjaga di sekitar Lapas.

Tak hanya itu, kendaraan Taktis milik Brimob dan kendaraan Water Cannon milik Polres Lubuk Linggau juga diturunkan.

Termasuk beberapa mobil ambulans.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved